Mengikutkan anak di kelas bakat, minat, dan potensi memang sangat berguna untuk mengasah dan mempertajam kemampuan anak-anak kita di luar rutinitas akademis, sekolah.
Kegiatan ini tidak hanya sebagai ajang mengasah keterampilan, tetapi sekaligus waktu refreshing bagi anak dengan variasi kegiatan yang mereka lakukan.
Jika di tulisan sebelumnya saya menceritakan tentang Pengalaman Anak Ikut Kelas Public Speaking di Kreasa yang diikuti anak kedua saya, Praveena, pada tulisan kali ini saya menceritakan pengalaman anak sulung saya, Dhabita, mengikuti kelas Bikin Komik yang juga dilaksanakan Kreasa.
Kelas berlangsung selama lima hari berturut-turut dari Senin-Jumat (28 November – 2 Desember 2022). Setiap pertemuan berlangsung selama satu jam via daring, zoom.
Teknik dan Langsung Praktik
Kelas bikin komik di Kreasa tidak banyak teorinya. Sejak pertemuan pertama, Kak Rifqi selaku tutor komik, memberikan paparan tentang apa itu komik dan bagian-bagian penting dari komik serta cara membuatnya, termasuk pemilihan karakter, ide cerita, dan pengembangan cerita.
Kemudian, Kak Rifki memaparkan teknik membuat karakter dan alur cerita komik. Setelahnya, anak-anak langsung diminta praktik membuat karakter yang telah ditentukan temanya, lengkap dengan alur ceritanya.
Waktu yang diberikan untuk menggambar karakter dan alur ceritanya sekitar 15 menit. Dalam waktu seperempat jam tersebut, anak-anak ternyata mampu membuat komik sebanyak empat kolom.
Saat menyaksikan anak-anak membuat komik, awalnya saya mengira mereka tidak akan selesai membuat komik dalam waktu 15 menit, eh ternyata perkiraan saya meleset.
Anak-anak dengan kreatif menyelesaikan projek mereka masing-masing dan mempresentasikan hasil karya mereka di depan kelas zoom. Wow amazing!
Tiap Sesi Bikin Komik dengan Karakter Berbeda-beda
Hari pertama, para peserta mendapat projek membuat komik dengan karakter manusia. Mereka menggunakan pensil untuk membuat sketsanya, kemudian ditebali dengan memakai spidol.
Karakter Manusia
Di hari pertama ini, Dhabita, membuat komik yang menceritakan tentang dua anak perempuan pergi ke toko ikan hias dan membeli ikan kesukaan mereka.
Karakter Bunga
Hari kedua, para peserta diminta untuk membuat komik dengan karakter bunga. Pada sesi ini, Dhabita membuat komik yang menceritakan karakter Bunga Raflesia yang sedih karena dijauhi oleh teman-teman bunga lainnya lantaran baunya yang busuk.
Karakter Hewan Terbang
Hari ketiga, projek komiknya adalah tentang hewan yang bisa terbang. Dhabita pun memilih karakter burung kenari yang bertemu dengan teman barunya, mereka pun menjadi akrab dan bernyanyi bersama.
Karakter Alat Tulis
Hari keempat, projek komiknya adalah tentang benda khususnya alat tulis. Pada sesi ini, Dhabita memilih karakter pensil dengan alur cerita sebuah pensil jumbo yang sedih melihat teman-temannya berada di dalam kotak rongsokan karena tidak digunakan manusia.
Jumbo pun bertemu dengan seorang anak perempuan dan membujuk anak tersebut agar menggunakan pensil yang ada di dalam kotak rongsokan sehingga mereka berdaya guna. Teman-teman pensil jumbo sangat senang ketika manusia menggunakan mereka.
Hasil karya komik Dhabita di hari ketiga kelas Kreasa dengan karakter benda, khususnya alat tulis. Photo by menixnews.com
Karakter Benda, Alat Transportasi
Hari kelima atau hari terakhir pertemuan, Kak Rifki meminta para peserta untuk membuat komik dengan tokoh atau karakter alat transportasi.
Seperti biasa, Kak Rifki memberikan teori seputar teknik menggambar alat transportasi. Untuk karakter ini, Dhabita memilih karakter kereta api bernama Raya.
Ceritanya, di siang hari yang terik, Raya, si lokomotif yang rajin, sedang bekerja tetapi kehabisan bahan bakar berupa batu bara. Dia pun kebingungan mau minta tolong ke siapa.
Eh, secara kebetulan temannya, Naya, lewat dan membantunya mengambilkan batu bara dari stasiun kereta.
Di kelas bikin komik ini, setiap kali sesi kelas selesai, para peserta diminta untuk menyelesaikan projek yang belum selelsai. Mereka pun diminta untuk mewarna setiap komik yang telah dibikin.
Setelah selesai mengikuti rangkaian kelas bikin komik, para peserta mendapat sertifikat.
Kata Dhabita, kelas ini sangat asyik dengan tutor yang friendly dan helpful, serta tidak galak. Mau ikutan lagi ah kelas lanjutannya! (sri murni)