JIKA beberapa pekan lalu sudah, posting-an blog saya sudah mencurahkan informasi dan pengalaman tentang tiga resort di Batam yang asyik untuk keluarga dan kids friendly, pekan ini rasanya pengin bikin review satu hotel kota (city hotel) di Batam.
Pilihan saya jatuh pada Da Vienna Boutique Hotel yang berlokasi di Windsor, Batam.
Mengapa hotel Da Vienna?
Tampak depan Da Vienna Boutique Hotel. Foto by lokopoko travel
Karena saya dan my little family pernah menginap di sini 4 September 2017 dan belum sempat menulisnya.
Padahal menurut saya, hotel ini layak untuk mendapatkan review.
Kami berkesempatan menginap di sini karena saya memang lomba penulisan saat HUT Blogger Kepri pertama. Dan, salah satu hadiahnya adalah voucer kamar Da Vienna Hotel. Alhamdulillah!
Tulisan lomba tersebut bisa dibaca di sini!
Sekaligus, pastinya memberikan gambaran nyata bagi para travelers dan keluarga yang ingin refreshing sejenak dengan menginap di hotel yang ada di Kota Batam.
Lobby dan Common Roon
Da Vienna Hotel memang bukan hotel berbintang di Batam. Dari luar pun bangunan hotel ini tampak biasa.
Namun, ternyata interiornya cukup membuat saya takjub.
Begitu masuk ke lobi depan, saya disambut dengan tatanan interior yang enak dipandang mata.
Lobinya tidak begitu luas, tapi punya sudut-sudut yang didesain apik, lengkap dengan pernak-pernik yang photogenic.
Tersedia welcome drink di tengah lobi berupa jus jeruk dan jambu (jenis jusnya berganti-ganti setiap hati) yang bebas dinikmati para tamu.
Di belakang lobi, tersedia common room bernama Flux yang warna warni dengan konsep modern.
Ruangan ini dijadikan tempat bersantai para tamu.
Meskipun ukurannya tidak besar, para tamu bisa menonton TV yang berukuran lumayan besar.
Di sini juga bisa main games (tersedia PS3 tapi tidak gratis).
Ada dua perangkat computer untuk berselancar di dunia maya
Game yang bisa dimainkan tidak hanya yang berhubungan dengan dunia maya, tapi juga tersedia beraneka ragam game non-online.
Beberapa di antaranya: catur, scrabble, ular tangga, dan lainnya. Untuk game non-online ini, bisa dimainkan secara gratis.
Dan, yang tidak ketinggalan, tersedia little bar untuk memesan kopi atau menuman lain, serta cemilan peneman acara santai.
Aroma Kopi yang Menyengat dan Menyegarkan
Satu hal yang paling saya ingat dari hotel ini, adalah aroma kopi yang begitu menggugah indra penciuman sehingga ingin cepat-cepat menyeruputnya.
Aroma kopi semakin terasa begitu kami masuk ke dalam lift.
Karena penasaran, kopi apa yang dipakai sampai aromanya begitu menyelerakan, saya pun bertanya kepada seorang petugas hotel.
Saya bertanya,”dimana kafe yang menjual kopi seharum ini? Jenis kopi apa yang dipakai?”
Mendengar pertanyaan saya, si petugas menjawab dengan ramah. Namun, jawabannya sungguh di luar dugaan saya.
“Oh ini bukan kopi bu, tapi pengharum ruangan yang aroma kopi,” katanya
“Oalahhhh pengarum ruangan toh! Ya ampun, ini pengharum ada di dalam lift, pantaslah aromanya begitu kental di dalam,” kata saya spontan.
Ehmmm hasrat nak menyeruput kopi pun seketika menghilang.
Kamar yang Legah
Istilah kamar legah, bermakna kamar kamar nya berukuran besar dengan tempat tidur king size yang lapang untuk kami berempat.
Ketika itu, kami mendapatkan kamar double dengan tempat tidur king size yang menghadap ke jalan raya.
Pemandangannya, tentu saja kesibukan lalulintas di sekitar Windsor.
Untuk desain kamar, klasik modern denga fasilitas kamar standard bintang tiga.
Tersedia drink complement seperti kopi, teh, gula, dan air mineral lengkap dengan pemanas airnya.
Sebagai media hiburan, tersedia televisi ukuran 32 inc dan WiFi gratis dengan kecepatan wus-wus.
Untuk kamar mandi, standard saja tanpa bathtub melainkan shower, toilet, dan wastafel lengkap dengan handuk dan sanitary set.
Untuk kegiatan lainnya, para tamu bisa memanfaatkan gym yang tersedia di sini. Untuk tamu hotel tentu saja disediakan tanpa harus bayar alias gratis.
Gampang Cari Makan
Karena lokasinya di tengah kota, satu kelebihannya adalah sangat mudah mencari makan.
Tempat untuk memanjakan lidah alias wisata kuliner banyak tersedia di sepanjang jalan di Windsor, Penguin, maupun Nagoya.
Tidak perlu naik kendaraan, cukup berjalan kaki saja.
Di sana ada aneka makanan nusantara dan yang paling banyak disajikan adalah seafood di warung-warung tenda.
Breakfast yang Yummy
Untuk urusan sarapan pagi, tidak kalah dengan hotel bintang tiga.
Beragam menu disediakan mulai dari yang bercita rasa nusantara sampai ala barat.
Beberapa menu nusantara, seperti bubur ayam, bubur kacang hijau dan beberapa jenis bubur lainnya.
Ada pula menu prasmanan : nasi goreng, mid goreng, sosis goreng, sambal teri, ayam, dan lainnya.
Sedangkan untuk yang western, tetap ada omelet, aneka roti, pan cake, dan lainnya.
Tidak ketinggalan tersedia aneka buah dan minuman.
Minus Fasilitas Anak
Karena saat menginap saya membawa duo crucils (Azka dan Kenzie), hotel ini memang kurang lengkap karena ketiadaan fasilitas permainan untuk anak-anak.
Alhasil, duo crucils hanya bisa menonton TV dan bermain gadget atau menonton channel YouTube kesukaan mereka karena adanya fasilitas WiFi yang cepat.
Da Vienna Boutique Hotel
Jl. Pembangunan, Nagoya, Lubuk Baja Kota, Lubuk Baja, Lubuk Baja Kota, Lubuk Baja, Kota Batam, Kepulauan Riau 29444.
Untuk tarif kamar sangat fluktuatif tergantung keramaian tamu. Rata-rata harga kamar mulai dari Rp 400-an ribu. (sri murni)
Saya prnh nih nyantai di common room Flux nya, asyik, kayak di rumah ya Mbak.
Wah, baru tau nih kalo di common flux room itu ada aneka permainan. Kami taunya cuma nyoba selfie dari layar computer dibagian tengah ruangan doing, hehe..
nyamannya bisa nginap di hotel itu
Da Vienna sih emang kece. Kecil-kecil gitu, fasilitas dan kamarnya kece abisss 🙂