LIBURAN sekolah akhir tahun 2022 ini kami sekeluarga tidak keluar kota, melainkan menikmatinya dengan kamping di Batam aja.
Pilihannya pastilah pantai. Pantai yang mana? Banyak banget pilihan pantai yang cantik-cantik di Batam, terutama di sepanjang pulau-pulau yang ada di kanan dan kiri Jembatan Barelang (Batam-Rempang-Galang) dari Jembatan Satu sampai Enam.
Pilihan kami kali ini adalah Pantai Tegar Bahari. Lokasinya sebelah kiri dari jalan raya Trans Barelang setelah Jembatan Enam.
Jalan Tanah dan Pemandangan Hijau
Dari Jembatan Enam Barelang, kita lurus saja sampai ketemu plang atau spanduk Pantai Tegar Bahari dan Mutiara Kepri di sebelah kiri jalan.
Kemudian masuk ke dalam sekitar 3 km. Jalannya masih tanah merah tapi sudah keras. Jika tidak hujan, jalannya bagus, namun jika hujan agak licin dan perlu ekstra hati-hati karena medannya menurun dan mendaki.
Sepanjang jalan masuk ini, pemandangannya cukup indah karena kanan-kiri hijau, ada perkebunann warga. Sekitar 2 km dari jalan raya, kita akan bertemu simpang dua yang ada papan nama besar bertuliskan Mutiara Kepri.
Di persimpangan ini, kita harus memilih belok ke kiri. Jika belok ke kanan, kita akan masuk ke areal Mutiara Kepri. Kami sempat belok kanan dan ternyata salah tempat.
Setelah belok kiri, tidak jauh dari simpang tersebut, kita akan bertemu pos masuk Pantai Tegar Bahari.
Tarif Masuk dan Kamping
Di sini kita perlu membayar uang masuk yang besarnya Rp10.000 dewasa, Rp5.000 anak-anak di atas 4 tahun, dan di bawahnya, gratis.
Sementara untuk yang kamping perlu membayar Rp25.000 per orang dewasa.
Sekitar pukul 15.30, kami pun sampai di lokasi. Memasuki areal pantai, ternyata lokasinya cukup luas. Areal parkirnya juga luas.
Setelah melapor ke penjaga di lokasi, kami pun mendirikan tenda. Tidak ditentukan areal untuk nenda di sini. Bebas boleh di mana saja.
Pilih Posisi Paling Strategis
Kami pun memilih berkemah di bawah pohon yang rindang, dekat dengan areal parkir, di depan base-camp pengelola dan di depan Musholah, juga tidak jauh dari toilet. Pokoknya strategis banget deh lokasinya.
Begitu barang bawaan diturunkan dari mobil, kami pun mendirikan tenda ukuran sedang yang muat untuk satu keluarga.
Saat saya dan suami sibuk dengan tenda, eh para crucils sudah berkubang dengan pasir dan air laut.
Pasir Putih, Lembut, dan Rindang
Pantai di sini memang cukup luas. Pasirnya putih dan halus. Banyak pohon rindangnya, sehingga tidak terasa panas.
Di pinggir dan bagian tengah pantai, deretan pohon cemara, akasia, dan pohon berdaun lebar.
Angin laut yang sepoi-sepoi menambah kesempurnaan untuk bersantai seraya menikmati kopi dan cemilan.
Setelah tenda berdiri, saya pun beraksi menghidupkan kompor portable yang dibawa dari rumah untuk masak air dan menyeduh kopi, serta mengeluarkan cemilan yang sudah siap santap.
Asyiknya lagi, di sini tersedia beberapa ayunan untuk bermain anak-anak sehingga mereka tidak merasa bosan.
Makin Malam Makin Ramai
Saat kami mendirikan tenda, hanya ada beberapa pengunjung yang juga mendirikan tenda.
Tapi ternyata makin malam makin ramai yang kamping di sini. Ada puluhan tenda berdiri.
Pondok-pondok yang jumlahnya belasan pun terisi penuh pengunjung yang bermalam di sini.
Mereka datang dengan kelompoknya masing-masing. Ada yang keluarga, banyak pula yang lajang-lajang.
Saat makan malam, ramai pengunjung membuat perapian untuk bakar-bakaran. Selepas Isya, musik pun mulai terdengar.
Banyak warga yang membawa pengeras suara masing-masing sehingga suasana menjadi riuh. Sebagian pengunjung ada yang membawa alat musik arkustik.
Sampai tengah malam bahkan menjelang dini hari, suara musik, petikan gitar, dan lantunan beragam lagu-lagu terdengar.
Suasana kamping di sini jadi meriah. Apalagi, penerangan di lokasi pantai cukup terang. Tidak ada kesan seram ataupun angker.
Baby boy saya bahkan bermain pasir sampai tengah malam, menjelang tidur. Dia mendapatkan banyak teman baru dari pengunjung lain yang juga kamping di sini.
Bagi yang tidak membawa tenda sendiri, bisa bermalam di pondok-pondok yang tersedia. Tidak dipungut biaya tambahan.
Namun, keesokan harinya harus sudah mengosongkan pondok paling lama jam 8 pagi. Jika tetap ingin menggunakan pondok, harus membayar mulai dari Rp50.000 per pondok.
Jika tidak ingin di pondok, pengelola juga menyediakan penyewaan hammock atau tempat tidur gantung dengan tarif Rp20.000.
Minggu yang lebih Meriah
Gak terasa, malam cepat berlalu. Lantunan azan subuh membangunkan kami. Setelah mandi, kami bergegas ke musholah untuk sholat.
Kamar mandi di sini terbuka 24 jam dengan air yang cukup banyak jadi tidak perlu khawatir untuk ke toilet kapan pun. Namun tidaklah gratis karena bertarif:
Mandi : Rp5. 000
BAB/kecil: Rp3.000
Ganti baju:Rp2.000
Namun, di malam hari sampai pagi, kamar mandi gratis karena dialokasikan khusus bagi yang menginap.
Selepas subuh, sebagian pengunjung siap-siap untuk membuat sarapan pagi di tenda masing-masing. Saya sendiri menyiapkan roti dan jagung bakar dengan bakaran arang yang kami bawa. Plus kopi panas untuk saya dan suami, serta milo panas untuk anak-anak.
Melengkapi sarapan, saya menyeduh mie instant cup. Duo kakak yang terbiasa sarapan pagi, makan nasi dengan bakso dan ayam bakar.
Setelah sarapan, para pengunjung langsung terjun ke laut. Pagi ini air sedang pasang sehingga cocok untuk mandi di laut.
Menjelang siang, sebagian pengunjung yang kamping mulai pulang. Namun, tempat ini tidaklah sepi, melainkan makin ramai.
Sekitar pukul 09.00, ratusan pengunjung datang dengan rombongan masing-masing. Ada yang menggunakan bus, mobil pribadi, dan motor.
Bahkan lokasi sekitar tenda saya, penuh dengan pengunjung yang baru datang. Maklum saja, Minggu ini bertepatan dengan libur Natal.
Suasana pun tambah riuh. Apalagi hampir semua rombongan membawa speaker musik masing-masing. Sehingga beragam alunan musik dengan genre yang berbeda-beda terdengar meriah.
Bagi yang tidak membawa makanan, di sini tersedia kantin yang menjual makanan berat dan ringan.
Homestay Juga Ada
Pantai Tegar Bahari ini wisata pantai yang dikelola pihak swasta dengan melibatkan warga lokal. Managemennya terbilang cukup baik.
Selain tersedia musholah dan kamar mandi yang memadai, kebersihannya juga cukup terjaga. Pagi-pagi, para petugas kebersihan sudah menyapu dan membuang sampah yang ada di lokasi. Aksi bersih-bersih juga dilakukan pada siang, sore, dan malam hari.
Sayangnya, pengunjung tidak bisa menjaga lokasi tetap bersih karena tidak sedikit yang membuang sampah sembarangan padahal tempat sampah sudah tersedia di mana-mana.
Di sini juga tersedia fasilitas homestay untuk menginap. Ada tiga homestay dengan kapasitas untuk keluarga (3-4 orag) Rp500.000 dan rombongan (12 orang) Rp1.000.000. Ada pulau aula atau panggung Rp500.000 per unit.
Banana Boat, Lihat Monyet dan Berkarang
Selain bisa bermain di atas pasir yang putih dan lembut serta mandi di laut dengan air yang jernih, kita juga bisa melihat kera atau monyet lampung yang sering turun dari hutan yang ada di sekitar pantai.
Monyet tersebut tampak ramai turun ke dekat pantai pada pagi hari. Mereka tidak mengganggu, hanya sekedar turun untuk mencari makanan.
Di sore hari saat air laut surut, kita bisa berkarang mencari siput, kerang, maupun gonggong.
Di siang hari saat air pasang, pengunjung pun bisa menikmati keseruan bermain banana boat yang ditarik oleh speed boat. Untuk banana boat ini, pengunjung harus membayar Rp25.000 per orang untuk sekali putaran.
Seru kan kamping di sini! Yang berminat boleh cus menghubungi Galang Bahari Indonesia sebagai penyelenggara wisata di sini ya!
Call: 0812 6711 1161
WA: +6281267111161
Paket Tiket Masuk Tegar Bahari
1. Dewasa Rp.10.000/orang
2. Anak2 4-10thn Rp.5.000/org
3.Gazebo Rp100.000/unit
– Ukuran gazebo ( 2,5×2,5 )
– Pakai Listrik 150.000
4. Aula Rp500.000/unit
– Aula ukuran 5×7
– pakai listrik aula Rp200.000
– Camping Rp25.000/orang
Paket Nginap Homestay
– 12 tempat tidur Rp1.000.000
– Family room 3 orang Rp500.000
Paket Nginap termasuk
– kamar mandi d dalam
– listrik
– kipas angin
– kasur
Selamat Liburan! (sri murni)
Wahh seru bangett mba…. Jauh ini ya di ujung jembatan 6.. Kami tuh kalo kamping suka takut kalau jauh2 gitu…
Ramai juga ya mba. Maksudnya masih ada yang mau jauh-jauh cari pantai ke ujung barelang tapi bgusnya emang yang jauh-jauh. Dah lama nih aku gak ke sini. Awal-awal banget baru dibuka masih alami banget.
Iye ramai. Gak sangka banyak yang nginap di sana.
Seru banget liburan akhir tahun kemarin di Pantai Tegar Bahari ya Mbak. Aku belum sampai nih ke pantai ini, cuma baca review aja. Pengen banget bisa kampung gini, tapi anak-anak masih kecil-kecil. Semoga nanti bisa ngerasain nginap di Pantai juga kayak gini amiin.
Yuks kita jadwalkan camping berjamaah….
Mantep, seru. Macam2 ya nama pantai di daerah Barelang sekarang 😀
Iye Bang, bertebaran pantai baru….. Dulu tahunya cuma Pantai Melayu Barelang, sekarang da berjamur….
Aku suka Tegar Bahari karena masih banyak pepohonan, sehingga tak lah gosong kali muka setelah dari pantai. wkwkwkwk. musholla nya bagus ya.. ini yang Aku cari2 kalo lagi wisata, Musholla 🙂
Iya Kak…. Betah kalau di sana mah… Kalau gak mikir anak2 mo sekolah, malas balik ke rumah. Hahahaha