JIKA selama ini Lagoi Bay, yang sudah makin tersohor sebagai destinasi wisata Bintan, hanya bisa dinikmati pada siang hari, kini wisatawan bisa sampai malam berada di sana.
Sebab, sekarang sudah tersedia tempat jalan-jalan asik di malam hari.
Namanya adalah Lantern Garden alias Taman Lentera yang berada tidak jauh dari pantai Lagoi yang indah dan Plaza Lagoi. Luas taman ini sekitar 4.000 meter persegi.
Lantern Garden mulai beroperasi (soft opening) Desember 2016 lalu.
Taman ini tidak hanya menyajikan destinasi wisata untuk jalan-jalan, tapi sekaligus wahana belajar mengenal dunia bawah laut (underwater) dan sejumlah hewan langka yang dilindungi negara.
Bagaimana serunya berada di dalam Lantern Garden yang penuh dengan lentara besar berbentuk biota laut dan binatang langka dalam balutan warna-warni lampu?
Yuks simak pengalaman saya bersama suami dan duo crucils, Azka dan Kenzie, serta anggota Blogger Kepri, Roy dan Sarah.
Kami berenam mengunjungi Lantern Garden pada Sabtu (7/1/2017) lalu, sekitar pukul 21.00 WIB. Sudah malam memang, tapi karena rasa penasaran yang begitu tinggi, kami tetap masuk ke taman tersebut meskipun tidak banyak waktu tersisa saat berada di dalamnya. Sebab, tempat wisata ini ditutup pukul 22.00 WIB.
Keberadaan Lantern Garden di Lagoi Bay ini memang mencolok dan sangat mudah ditemukan karena lampu-lampu yang ada di lokasi begitu terang dan warna warni.
Bayar Rp25 Ribu untuk Lokal dan Bawa Identitas
Untuk masuk ke Lantern Park, kita harus membeli tiket di konter yang tersedia di pintu masuk.
Tarifnya, khusus warga lokal alias Warga Negara Indonesia (WNI) Rp 25 ribu untuk dewasa dan Rp 15 ribu untuk anak-anak. Sedangkan wisatawan asing, tarif dewasanya dua kali lipat yakni Rp 50 ribu per orang. Sementara tarif anak-anak disamakan dengan anak-anak lokal yakni Rp15 ribu per orang.
Saat membeli tiket, bagi WNI diwajibkan menunjukan kartu identitas (KTP atau paspor). Jika datang rombongan, tidak semuanya harus bawa identitas, tapi minimal satu orang harus menunjukan identitas sebagai WNI.
Saat kami berkunjung, kami ditemani oleh Helsa Caesaria selaku Event Coordinator PT Bintan Resort Cakrawala (BRC). Mbak yang manis inilah yang menjadi guide kami ketika itu.
Dia bercerita, ide awal pembangunan Lantern Garden ini memang karena pihaknya ingin menyediakan tempat wisata yang bisa dinikmati malam hari.
Selama ini Lagoi Bay hidup hanya pada siang hari, selepas itu, yang ada hanyalah tamu-tamu hotel dan resort yang ada di kawasan Lagoi Bay. Para tamu itupun mayoritas stay di tempatnya karena memang tidak ada destinasi wisata yang bisa dikunjungi.
Dipilihnya taman lentera bertema dunia bawa laut karena memang Lagoi Bay identik dengan wisata bahari.
Bertemu Hewan-Hewan Besar, Buas dan Langka
Memasuki gerbang Lantern Garden, Anda akan disambut dengan dua ‘lumba-lumba’ penjaga pintu.
Mengapa lumba-lumba?
Karena selama ini, ikan itu terkenal dengan keramah-tamahannya dan menyenangkan banyak orang.
Setelah melewati pintu masuk dan menyerahkan tiket kepada petugas, kita akan langsung disuguhkan dengan lentera-lentera besar berbentuk hewan-hewan langka.
Lentera pertama adalah harimau berwarna kuning, kemudian badak bercula satu dengan warna biru, gajah berwarna hijau, komodo dan orang utan berwarna oranye.
Ditampilkannya lentera-lentera hewan langka ini, kata Helsa, karena ingin memberikan edukasi, khususnya kepada anak-anak, bahwa di Indonesia itu memiliki hewan-hewan yang harus dilindungi.
Selain itu, hewan-hewan berbadan besar ini, biasanya memang sangat menarik perhatian para pengunjung.
Masuk Terowongan Laut dan Menyapa Nemo & Friends
Setelah puas mengeksplorasi dan berfoto ria bersama hewan-hewan langka, kami diajak memasuki lentera terowongan laut.
Terowongan ini berbentuk panjang dan agak melingkar. Di dalamnya dihiasi lampu warna biru layaknya warna laut. Sepanjang terowongan, terdengar suara gelombang air laut.
Begitu keluar dari terowongan, kami langsung bertemu aneka ragam lentera berbentuk biota laut.
Adalah ikan Nemo yang pertama ‘menyapa’ kami. Warnanya sesuai dengan ikan Nemo atau dikenal juga dengan nama Ikan Badut asli yakni merah dan putih.
Selain ikan Nemo, pengunjung bisa menemukan teman-teman Nemo seperti Dorry dan penyu.
Ada juga kuda laut, ikan Barracuda, ikan paus, ikan hiu, dan yang tidak ketinggalan dan cukup ramai adalah ubur-ubur.
Lentera ubur-ubur ini ditempatkan di lokasi tersendiri dengan jumlah yang cukup banyak dan warna-warna yang beragam.
Di beberapa titik dalam taman ini, juga bisa dijumlah banyak tumbuhan laut, terutama rumput laut dan karang.
Enaknya lagi, di setiap lentera dilengkap dengan keterangan nama dan sekelumit informasi tentang hewan tersebut. Sehingga, cerita tentang setiap hewan ini bisa diketahui. Apalagi, bagi pengunjung yang membawa anak-anak, bisa bercerita tentang hewan-hewan tersebut berdasarkan informasi yang tertera disana.
Helsa mengatakan, koleksi hewan Lantern Garden memang belum sepenuhnya lengkap. Saat ini masih baru sekitar 70 persen dari rencana. Beberapa hewan yang belum dihadirkan yakni ikan pari dan cumi-cumi.
Produksi Anak Negeri
Sebagai warga lokal, saya bangga dengan kehadiran Lantern Garden ini. Selain memang tema wisatanya edutourism, apa yang ditampilkan disini adalah produksi anak negeri Indonesia sendiri.
Helsa menjelaskan, sebagian besar lentera dan pernak-perniknya didatangkan dari Jawa, terutama yang berbentuk hewan langka dan biota laut.
Sementara lentera yang berbentuk tumbuhan laut dan terowongan laut dibuat oleh pengerajin Tanjungpinang.
Lentera tersebut terbuat dari kain, rangka dari kawat dan besi, serta lampu warna warni.
Yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan
Karena Lantern Garden ini dihiasi dengan lampu warna warni yang berarus listrik, maka ada aturan yang harus ditaati oleh para pengunjung.
- Pengunjung hanya boleh berjalan di lintasan yang telah disediakan. Lintasannya dibuat sedemikian rupa sehingga pengunjung bisa melihat setiap lentera yang ada dengan jarak cukup dekat.
- Pengunjung boleh mengabadikan (memoto maupun video) sepuasnya keindahan lentera saat berada di dalam lokasi taman.
- Pengunjung tidak boleh menyeberang melewati tali lintasan yang sudah dibuat.
- Pengunjung harus hati-hati saat memegang lentera karena berkaitan dengan arus listrik. Aliran listrik yang menerangi lentera memang aman (tidak menyetrum) hanya saja, hanya saja tetap perlu hati-hati untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
- Saat hujan deras, pengunjung dilarang masuk ke arena ini.
Gak perlu ribet. Tinggal buka websitenya Govakansi.com. Pilih trip nya mau kemana, bayar (bisa kartu kredit atau lainnya), dan langsung berangkat ke lokasi tujuan. Mau ikut open trip atau private trip, bersama Go Vakansi akan memberikan pengalaman baru yang tentunya menyenangkan karena banyak kejutan di dalamnya.
Govakansi.com terus berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi para wisatawan. Layanan yang diberikan tidak mengecewakan dan terpercaya.
Paket perjalanan bersama Go vakansi hadir dengan harga yang kompetitif .Mau eksplorasi keindahan wisata Indonesia? Bareng Go Vakansi memang lebih asik!
Baguuus banget taman lampionnya mba.. Anak2 pasti seneng banget kalo diajak ke sana yaa.. 😀
Iya Benet…. Anak2 tu excited bgts loh lihat taman lampion ini…. Yg tua aja gak pengen keluar dari areal situ kalau gak mikir waktu da malam. Hehehe
wiiih keren banget ya, ide yang bagus bikin seperti itu
Iya Mbak Hastira keren…. Bisa ditiru daerah lain untuk variasi destinasi wisatanya.
Asik tempatnya ya mbak, aku udh diujung berasa mau ke depan lagi ngulang 😂😂
Hehehe iya ya… ngulang lagi kalau masih di dalam gak bayar. tapi kalau udah keluar dan masuk lagi, harus bayar lagi… Hehehe…
Cakeeeeep.. Lala pasti hepi nih kalo diajakin ke sini..
Iya cakep… pastinya Lala excited lah mbak… BTW waktu nginap di Grand Lagoi belum buka ya Mbak Dee Lantern Gardennya?
Wahh…
Cocok ini untuk destinasi keluarga, sebagai arena belajar anak anak.
Menarik
Tfs
Betul ni Om Fauzi…. pinter mereka cari segmen wisata yang tidak membosankan. Kalau anak-anak sudah suka maka satu keluarga harus boyongan kesana. Hehehe
Penasaran, pengen ke sini!
Iye lah Bang Uma… Kesinilah… Dekat pun…
Terowongan lautnya kece, kayak di seaworld.
Iye mbak Silvie… Cakeplah