DI balik aktivitas dan kesuksesan sebuah perusahaan besar sejatinya tersimpan tanggung jawab sosial untuk memajukan masyarakat di sekitarnya.
Hal itulah yang sudah dipraktikkan dengan baik oleh APRIL Group. Melalui sebuah program petani binaan, APRIL mampu mengangkat taraf hidup petani di daerahnya.
APRIL Group merupakan perusahaan pulp dan kertas terkemuka di Indonesia. Mereka beroperasi di Indonesia dengan ruang lingkup penjualan hasil produksinya yang sudah menembus luar negeri.
Pabrik milik APRIL ada di kawasan Pangkalan Kerinci, Riau. Di sana mereka juga memiliki hutan tanaman industri yang menyediakan bahan baku.
Kontribusi APRIL untuk perekonomian Indonesia sangat besar. Menurut data dari hasil penelitian Unit Penelitian Ekonomi dan Sosial Universitas Indonesia, APRIL menyediakan kesempatan kerja untuk sekitar lima ribu orang.
Jumlah itu jauh lebih banyak berkali-kali lipat jika diperluas menjadi peluang kerja tidak langsung yang muncul berkat keberadaan APRIL. Diperkirakan ada 90 ribu orang yang mendapat pekerjaan berkat operasi APRIL.
Bisa dikatakan, kontribusi APRIL Group untuk perekonomian Riau begitu signifikan. Sekitar 5,4 persen pendapatan rumah tangga di Riau berasal dari APRIL. Mereka juga berperan sebesar 6,9 persen total perekonomian di provinsi tersebut. Tak aneh, pendapatan Riau meningkat 2,29 persen begitu APRIL hadir.
Semua itu sejatinya sudah memperlihatkan betapa besar peran APRIL bagi masyarakat. Namun, APRIL rupanya ingin lebih. Mereka terus berusaha untuk memperluas jangkauan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu yang disasar adalah para petani.
Selama ini, petani kerap menjadi pihak yang terlupakan. Begitu ada industri besar yang berkembang di sebuah daerah, petani kerap tersia-sia. Kesejahteraan mereka tidak dipedulikan dan tidak dianggap penting bagi perkembangan daerah.
Padahal sejatinya tidak seperti itu. Petani bisa menjadi unsur penopang kemajuan sebuah wilayah jika didukung. Inilah yang diketahui oleh APRIL sehingga rela menggelar program petani binaan. Hal tersebut dipraktikkan secara nyata oleh lini bisnis APRIL, yakni PT Riau Andalan Pulp & Paper.
PT RAPP tak jemu mendampingi para petani yang dijadikan mitra binaan. Oleh Riau Andalan Pulp & Paper, para petani diajari cara bertani yang baik.
Mereka juga diberi kemudahan dalam mendapatkan akses permodalan maupun memperoleh pupuk atau alat yang dibutuhkan. Bukan hanya itu, PT RAPP juga membukakan jalan untuk penjualan hasil pertanian atau peternakan petani binaannya.
Semua itu membuat kesejahteraan petani di sekitar area pabrik maupun hutan tanaman industri lini usaha APRIL tersebut meningkat drastis. Hal itu tak lepas dari keberhasilan program petani binaan yang dijalankan oleh PT RAPP.
Program petani binaan merupakan bagian dari komitmen untuk bisa memberi manfaat kepada pihak lain. Sebagai bagian dari APRIL Group, PT RAPP juga memiliki prinsip kerja 4C. Secara garis besar, isinya ialah kewajiban untuk berguna terhadap pihak lain ketika menjalankan perusahaan. Salah satunya ialah bermanfaat bagi masyarakat.
Kisah Sukses Sang Petani
Kiprah Riau Andalan Pulp & Paper terbukti sukses. Cukup banyak petani yang merasa mendapat pertolongan besar sesudah menjadi petani binaannya. Salah satu contohnya adalah Parijan, seorang petani asal Desa Sungai Lipai, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar.
Parijan jelas girang melihat kondisinya saat ini. Ia berhasil mematahkan keyakinan banyak orang bahwa bertani di lahan gambut akan sia-sia. Pasalnya, lahan gambut dinilai sebagai tanah yang tidak produktif sehingga tidak akan menghasilkan ketika ditanami.
Namun, berkat keputusannya untuk bergabung sebagai petani binaan PT RAPP, Parijan berhasil mematahkan anggapan banyak pihak. Tergabung ke dalam kelompok petani Mekar Tani Binaan Community Development Riau Andalan Pulp & Paper, ia mendapat banyak sekali pengetahuan tentang cara pengelolaan lahan gambut. Hasilnya sangat positif. Ia mampu menghasilkan panen yang besar. Salah satunya ketika dirinya menanam sayur peria.
Seperti dilaporkan oleh Hallo Riau, Parijan berhasil memanen peria sebanyak lima ton pada Januari 2017. Jumlah itu sangat besar karena ia hanya menanam di lahan seluas setengah hektare. Tak heran, Parijan merasa senang.
“Si pahit yang membawa berkah. Saya menunggu hampir dua bulan. Mulai tanam sampai panen. Sangat puas dengan hasil panen, cukup luar biasa dan diluar dugaan saya,” tutur Parijan di Hallo Riau.
Parijan mengaku keberhasilannya tidak lepas dari program petani binaan PT RAPP. Anak perusahaan APRIL Group tersebut rutin memberikan dukungan dengan pemberian sarana produksi maupun pengajaran tentang cara bertani yang baik. Akibatnya kelompok tani yang diikutinya sangat aktif dalam berkebun.
Namun, Parijan semakin girang. Dengan hasil perkebunan berlimpah, ia masih mendapatkan dukungan lain dari PT RAPP. Lini usaha APRIL itu juga membukakan akses pemasaran baginya.
“Hasil panen langsung diambil oleh pelanggan dari Pekanbaru, kemudian dipasarkan di sana. Saya mengucapkan terima kasih atas kepedulian PT RAPP yang sangat peduli dengan masyarakat, terutama kelompok tani sehingga bisa panen sebanyak ini. Tentu saja ini sangat membantu perekonomian kami,” ungkap Parijan.
Bukan hanya Parijan yang merasakan manfaat program petani binaan PT RAPP. Para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Jaya di Desa Penghidupan, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, juga merasakan hal serupa.
Seperti dipaparkan oleh Detak Kampar, pada Agustus 2016, Kelompok Tani Jaya berhasil melakukan panen semangka yang bagus. Mereka memanen 40 ton dalam lahan seluas empat hektare. Hal itu merupakan buah kerja empat petani yang menanam 6.500 semangka selama dua bulan.
Menurut salah seorang pemilik kebun semangka, Eko Agus Rifai, panen yang dilakukannya cenderung lebih baik dibanding pada masa sebelum didampingi PT RAPP. Dikatakannya pendampingan sistem pertanian yang baik membuatnya bisa menghasilkan panen yang bagus.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada perusahaan atas kepedulian kepada kelompok tani melalui program Community Development PT RAPP yang telah memberikan pendampingan kepada kelompok di wilayah operasionalnya,” kata Eko di Detak Kampar.
Terapkan Sistem Pertanian Terpadu
Dalam menjalankan program petani binaan, APRIL Group memiliki sistem tersendiri. Mereka menamainya sebagai Sistem Pertanian Terpadu yang berisi beragam dukungan teknis, fasilitas, serta pelatihan yang berkelanjutan kepada para petani.
Tujuan dari Sistem Pertanian Terpadu adalah kesejahteraan petani. Dengan program ini, APRIL berharap para petani mampu meningkatkan keterampilan yang mencakup tanaman hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan pengembangan pengolahan padi.
Tak aneh, Sistem Pertanian Terpadu berkembang begitu pesat. Banyak petani yang tergerak untuk mengikutinya sesudah melihat manfaat yang diperoleh begitu besar. Lihat saja, awalnya Sistem Pertanian Terpadu hanya menangani lahan pertanian desa seluas 170 hektare. Namun saat ini,program ini telah berkembang hingga 2.400 hektare.
Bersamaan dengan itu, ada 1.618 rumah tangga yang telah menerima bantuan untuk bahan pertanian. Selain itu, sebanyak 566 petani telah mengikuti pelatihan dan lahan pertanian seluas 4.845 hektare sudah dibudidayakan.
Untuk mendukung keberhasilan program, APRIL Group juga telah mendirikan dua pusat pelatihan. Ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan teknis dan praktis kepada petani lokal. Bahkan, satu di antaranya sudah disumbangkan ke pemerintah kabupaten setempat.
APRIL Group sudah membuktikan diri bahwa pihak lain bisa mendapatkan manfaat berkat keberadaannya. Contoh nyata adalah para petani yang menuai berkah setelah menjadi mitra binaan unit operasionalnya, PT RAPP.(*)
Teman sebangku saya pas SMU ada nih pegawai april grup. Fasilitas yang diterima pegawai juga menyenangkan mbak.
Iya iya mbak… Kesejahteraan pegawai April group lumayan sih ya…