MENJADI wanita yang berusia 35 tahun ke atas, banyak hal tidak bisa dihindari karena memang faktor U alias usia susah dibohongi.
Apalagi bagi ibu rumah tangga dengan ekonomi yang tidak berlebih seperti saya. Tentunya untuk mengeluarkan biaya perawatan yang mahal-mahal agar tetap awet muda, pasti mikir berkali-kali.
Hal paling utama yang dipikirkan,“mending uang itu dialihkan untuk sekolah anak dan kebutuhan keluarga.”.
Betul gak Bunda? Pasti banyak yang jawab setuju kan!
Balik ke usia 35 tahun. Meski secara fisik, memasuki usia 35 tahun pasti sudah banyak plusnya (plus berat badan, plus lingkar pinggang, plus lingkar dada, plus uban, plus kerutan, dan plus-plus lainnya), tapi sadarkah Bunda bahwa di usia ini, para wanita justru mencapai usia cantik bahkan paling cantik dan pastinya sangat matang.
Mengapa begitu?
Bagi banyak perempuan yang hidup secara normal dan sudah berkeluarga, di usia cantik ini pasti sudah merasakan yang namanya:
- Indahnya pernikahan, terutama indahnya malam pertama.
- Aduhainya body di masa-masa kehamilan
- Nikmatnya melahirkan
- Padatnya aktivitas saat mengurus anak melebihi wanita karier
- Dan senangnya menyaksikan para bidadari dan pangeran di rumah tumbuh sehat dan cerdas.
Jadi ibu rumah tangga (IRT) janganlah merasa minder apalagi merasa jelek karena body yang sudah tidak selangsing dulu, kulit tidak semulus sebelumnya, dan wajah tak secerah saat masih single.
Bagi saya, kecantikan seorang ibu itu jauh melebihi tampilan fisik. Kecantikan dari dalam atau inner beauty menjadi daya tarik utamanya.
Bagaimana inner beauty itu bisa muncul?
Pastinya, ketika saya bisa membahagiakan orang-orang di sekeliling saya, terutama suami, anak dan keluarga besar, serta bisa menjadi inspirasi bagi wanita lain.
Dan yang paling penting adalah ketika saya sendiri merasa bahagia melakukan setiap hal yang membahagiakan orang lain tersebut.
Hal-hal sederhana berikut ini menjadi kunci bagi saya untuk tetap merasa cantik di usia matang ini:
- Jalan-jalan bersama suami dan dua princess keliling komplek. Kegiatan ini sangat sederhana tapi ternyata efeknya luar biasa. Sambil berjalan, kita bisa menyapa para tetangga, berbagi senyum, sekaligus mengajarkan anak untuk mengenal lingkungan sekitar. Kita juga terlihat rukun di mata masyarakat. Hal ini kadang kami lakukan sore hari dan tidak jarang pada malam hari. Manfaat lain yang didapat adalah terbakarnya kalori dalam tubuh.
- Berbelanja kebutuhan rumah tangga bersama. Siapa bilang belanja kebutuhan rumah adalah tugas ibu rumah tangga? Bapak rumah tangga dan anak-anak juga wajib disertakan. Saat berbelanja bersama, ternyata kita bisa saling berdiskusi tentang produk-produk terbaik untuk keluarga. Berbelanja bersama juga sebagai media mengajarkan anak akan macam-macam benda yang terkadang jarang ditemukan di rumah. Anak-anak juga sangat happy ketika mereka diberikan kepercayaan untuk memilih sendiri kebutuhan hidup mereka. Plus, berbelanja adalah cara murah berolah raga.
- Berbagi pekerjaan rumah dengan suami dan anak-anak. Pekerjaan di rumah bukan hanya tanggungjawab istri atau ibu, tapi pekerjaan bersama karena kita hidup bersama. Supaya semuanya bahagian, termasuk sang ibu, pekerjaan rumah haruslah dibagi walaupun tidak sama rata. Saya dan suami punya pembagian pekerjaan yang jelas di rumah. Urusan cuci pakaian adalah tanggungjawab suami, sementara menjemurnya dilakukan bersama. Cuci piring dilakukan bersama, dan mengurus anak juga dilakukan bersama. Di rumah, kami mengenal papa time dan mama time. Maksudnya, saat si papa sedang bekerja di luar rumah maka anak-anak adalah urusan mama. Inilah yang disebut mama time. Tapi saat papa berada di rumah, anak-anak adalah urusan papa alias papa time sehingga si mama bisa punya “me time”. Nah , tugas anak-anak adalah membereskan setiap mainan yang mereka mainkan dengan rapi.
- Kumpul bareng anak-anak muda. Bukan untuk ganjen tapi kumbul bersama mereka membuat diri kita tetap update dalam pergaulan dan perkembangan zaman, terutama urusan teknologi dan media sosial. Kita pun merasa tetap muda karena bergaul dengan kaula muda. Supaya bisa gaul bareng mereka, caranya sangat muda, tinggal memilih aktivitas di sebuah komunitas yang banyak diikuti anak muda yang tentu saja sesuai dengan hobi dan profesi yang kita geluti. Saat ini, saya sendiri aktif di komunitas Blogger Kepri yang anggotanya mayoritas kaula muda dan komunitas Kelas Inspirasi Batam (KIB) yang anggotanya juga kebanyakan anak-anak muda. Ada beberapa komunitas lain yang juga saya ikuti. Sharing ilmu dan pengalaman menjadi kunci bahagia dalam setiap aktivitas komunitas ini. Plus selalu ikut piknik syantik bareng Blogger Kepri bikin tambah bahagia.
Itulah empat hal sederhana yang membuat saya tetap merasa bahagia dan tetap cantik di usia 35 tahun. SIMPLE KAN!
Note: “Lomba blog ini diselenggarakan oleh BP Network dan disponsori oleh L’Oreal Revitalift Dermalift.”