Home / Bisnis / 4 Pertimbangan Utama Saat Membeli Mobil Keluarga
English English Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
My little family

4 Pertimbangan Utama Saat Membeli Mobil Keluarga

mobil keluarga
Keluarga kecil Sri Murni, Rahman Riyadi, Azka dan Kenzie.

BAGI keluarga yang sudah memiliki anak, apalagi anaknya lebih dari satu dan sudah beranjak besar, seperti keluarga saya, keberadaan mobil memang sangat dibutuhkan. Jika masih punya anak satu dan masih kecil, mobilitas bersama keluarga masih bisa menggunakan sepeda motor kemana-mana.

Tapi kini, dua anak sudah mulai besar dan saya memiliki seorang bayi, pergi bersama menggunakan motor memang tidak mungkin kecuali mengendari lebih dari satu motor. Pilihan lainnya adalah taksi atau menyewa mobil. Tapi memang tidak senyaman jika memiliki mobil sendiri.

Nah, ketika memutuskan untuk membeli mobil keluarga diperlukan pertimbangan yang matang agar tidak salah pilih dan dana yang dihabiskan tidak terlalu besar. Di sini saya ingin berbagi pengalaman dan tips memilih mobil yang cocok untuk keluarga.

1. Sesuaikan Kebutuhan

Sejujurnya saya dan suami penyuka mobil sedan, ketimbang mobil keluarga. Saat baru menikah dan masih memiliki dua anak yang masih batita, kami sempat punya mobil sedan. Mobil pertama adalah sedan Impressa dan mobil kedua sedan Accord.

Namun, setelah anak mulai besar dan saya memiliki seorang bayi, mobil sedan tidak lagi bisa memenuhi kebutuhan anggota keluarga. Terutama ketika akan dibawa untuk acara piknik. Sebab, ketika piknik banyak perlengkapan anak yang harus masuk bagasi, seperti sepeda dan stroller bayi.

Alhasil kami mengganti mobil sedan dengan mobil keluarga yakni APV yang lebih luas agar semua perlengkapan anak untuk “senang-senang” bisa terangkut. Walau APV ini masuk dalam tipe mini bus, namun sangat nyaman dijadikan mobil keluarga.

Dengan menggunakan APV, kami bisa mengangkut dua unit sepeda ukuran besar dan sedang, dan satu stroller serta perlengkapan piknik lainnya.

Jadi, saat acara piknik, anak-anak bisa main sepeda sepuasnya di lokasi. Maklum saja, lingkungan tempat tinggal kami sangat terbatas untuk anak-anak bisa bermain sepeda. Alhasil, saat picnic time, kami gunakan juga sebagai cycling time.

2. Sesuaikan Budget

Pertimbangan kedua adalah budget atau kemampuan keuangan. Banyak jenis mobil keluarga yang bisa dipilih, tapi mana saja yang sesuai dengan budget kita? Itu yang harus dipertimbangkan matang-matang.

Jangan sampai gegara ingin memiliki mobil keluarga, jadi mengorbankan anggaran untuk keperluan penting lainnya.

Saat kami memilih APV juga karena harganya tidak terlalu mahal dan daya angkutnya besar, baik untuk mengangkut penumpang maupun barang. Di samping itu, juga terbilang irit.

3. Beli Baru atau Bekas?

Pertimbangan beli mobil baru atau bekas, itu sangat tergantung dengan kekuatan dana yang dimiliki. Jika memang dananya mencukupi untuk beli baru, baiknya beli baru saja karena kualitasnya pasti lebih terjamin ketimbang bekas.

Dalam hitungan sekian tahun, Anda tidak perlu memikirkan biaya service atau perbaikan-perbaikan lainnya karena masih garansi dan ditanggung asuransi jika ada kerusakan.

Namun, ketika dananya pas-pasan, seperti pengalaman kami, baiknya membeli mobil bekas. Saat beli mobil bekas, kudu hati-hati dan cermat dalam memeriksa semuanya baik dokumen maupun fisik (interior, eksterior, dan mesin) mobil agar mendapatkan mobil yang bagus.

Ada baiknya juga jika membeli mobil bekas dari orang yang kita kenal dan kita tahu riwayat mobil tersebut. Kebetulan, APV yang kami beli adalah milik seorang teman yang kami kenal. Jadi kami tahu kondisi mobil tersebut. Dan, Alhamdulillah selama lima tahun kami pakai, tidak pernah ada masalah, kecuali penggantian baterai, oli, dan ban.

4. Tunai atau Kredit?

Soal tunai atau kredit, kembali lagi ke kemampuan dana yang kita miliki. Jika memang punya dana cukup untuk beli tunai, ya baiknya tunai saja. Pengalaman kami, mobil lama kami jual sebagai tambahan untuk mengganti mobil APV.

Jika memang dana tunainya tidak mencukupi, ya mau tidak mau harus beli secara kredit. Namun perlu diingat, beli mobil kredit, bunganya cukup lumayan. Jika ditotal bisa lebih tinggi dari 50 persen dari harga mobil yang kita beli.

Misalnya, harga mobil kita Rp100.000.000, karena kita beli secara kredit dan cicilan selama lima tahun, maka total yang kita bayarkan bisa hampir Rp200.000.000 bahkan bisa lebih tergantung bunga kreditnya.

Sayang kan kalau harus “membuang” uang begitu besar untuk bayar bunga? Tapi jika tidak ada pilihan dan mampu membayar cicilan, ya mau apa lagi? (sri murni)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.