Nostalgia Bersama Solitaire, Ada Misi Mulia di Game Ini

GENERASI 90-an dan 2000-an, pasti mengenal dan pernah memainkan game komputer paling legendaris bawaan Windows, Solitaire. Bahkan generasi ini mungkin punya cerita menarik tentang game kartu remi yang tampak gampang tersebut.

Di zaman kuliah strata satu (S1) saya dulu, 1999-2003, dimana komputer dan internet masih menjadi barang mewah, para mahasiswa, termasuk saya, yang ingin menggunakannya harus pergi ke warnet (warung internet).

Keberadaan warnet pun belum begitu banyak, sehingga mahasiswa harus antre. Setelah dapat giliran, eh penyewaannya dibatasi hanya dua jam per orang agar semua yang antre mendapat giliran.

Saking ramainya pengantre, untuk main komputer sore, kami harus mendaftarkan nama sejak siang atau pagi. Jadi sepulang dari kampus bisa langsung ke warnet.

Dua jam di depan komputer, tentu saja tidak terasa. Dua jam yang seharusnya dijadikan waktu mengerjakan tugas kuliah, eh ternyata saya gunakan untuk bermain solitaire. Prilaku ini bukan hanya saya seorang, banyak teman-teman mahasiswa juga melakukannya. Mungkin my blog readers juga kan!

Jika ingin bermain lama, maka bisa mengambil jam pakai warnet mulai tengah malam sampai pagi. Di tengah mengerjakan tugas kuliah, bermain solitaire menjadi hal yang paling menyenangkan.

Apalagi kalau sukses menyusun kartu-kartunya sehingga muncul tumpukan kartu remi yang bergerak bergantian memenuhi semua layar komputer. Yes, Menang!

Misi Mulia Melatih Gunakan Mouse

Mengapa game solitaire ditanamkan pada software Windows, tepatnya sejak Windows 3 yang diluncurkan pada 1990?

Ternyata ada misi mulia di balik game susun kartu tersebut yakni melatih tangan dalam menggunakan tetikus atau mouse. Sebelum kemunculan Windows 3, komputer jarang yang dilengkapi dengan mouse.

Walaupun teknologi mouse sudah ada sejak 1967 yang diperkenalkan oleh Douglas Engelbart, namun tidak digunakan secara umum karena masih sangat mahal dan sulit digunakan.

Sebelum mouse popular, untuk menggerakkan atau memerintahkan komputer, semua dilakukan dengan rumus atau mengkombinasikan tombol-tombol pada papan ketik, keyboard, atau tuts.

Nah, untuk memudahkan masyarakat menggunakan mouse yang merupakan perangkat keras baru di masa itu, maka diberikanlah game solitaire pada Windows.

Dengan bermain solitaire, semua pengguna Windows bisa berlatih dengan mudah dan menyenangkan sehingga terbiasa menggerakkan mouse ke kiri dan ke kanan, termasuk menekan klik kiri dan kanannya.

Di masa-masa awal pemasaran mouse, alat tersebut tidak menggunakan teknologi optik melainkan bola kecil di dalam perangkatnya yang dikenal mechanical mouse. Mouse zaman dahulu itu lebih sulit untuk digerakkan sehingga jari-jari perlu dilatih.

Meskipun kini memakai mouse tidaklah sulit namun game solitaire masih tetap disematkan pada Windows sampai sekarang dan menjadi software dasar game selain Free Cell, Game Explorer, Heart, Spider Solitaire dan banyak lagi.

Kini Windows pun makin banyak menanamkan game-game baru bawaannya dengan pertimbangan game dapat membantu pengguna Windows rehat sejenak dari kepenatan kerja.

Kini Main Solitaire tak Perlu Mouse

Mengikuti perkembangan teknologi game yang kian lama kian menggila, solitaire pun beradaptasi. Bermain solitaire tak lagi harus di komputer dengan menggunakan mouse tapi bisa dilakukan di HP.

Tidak pula harus mengunduh aplikasi tapi cukup membuka web solitaire.org. Kita pun bisa bernostalgia memainkan solitaire dengan menyusun 52 kartu remi sama seperti di komputer dengan tampilan yang tetap klasik dan aturan main yang sama.

Asyiknya lagi, di web ini tidak ada iklannya, jadi benar-benar bermain solitaire seperti di komputer yang tidak pernah terganggu dengan iklan.

Jika bosan atau tidak suka bermian solitaire yang klasik, di web ini ternyata tersedia ratusan permainan yang kekinian yang rerata generasi Z pasti menyukainya. Tidak terkecuali saya yang masuk generasi baby booming.

Pilihan game lain yang kerap saya mainkan adalah parking slot dan bilyar. Game parking slot melatih analisis sederhana dan strategi perencanaan.

Dengan gerak mobil yang terbatas yang hanya bisa maju dan mundur plus deretan mobil berbagai ukuran yang berjajar di depan dan belakang, menuntut pemainnya untuk dapat berpikir bagaimana strategi mengatur mobil-mobil tersebut agar mobil kita bisa keluar dari areal parkir.

Di level 1-2, permainannya bisa dengan mudah dimenangkan, namun masuk ke level 3 ke atas, perlu berfikir lebih baik lagi dalam menyusun mobil-mobil di areal parkir tersebut untuk mengeluarkan mobil kita.

Game lainnya yang saya suka adalah bilyar. Permainannya memang monolog tapi menyenangkan. Kita perlu berfikir strategis bagaimana memasukkan semua bola ke dalam pool tanpa membuat kesalahan.

Saya suka bermain bilyar di sini karena sesungguhnya saya tidak bisa bermain bilyar pada dunia nyata.

Setiap permainan di web solitaire.org dirancang untuk bermain sendiri agar setiap pemain bisa menikmati masa-masa santai sendirian alias me time.

My blog readers, punya nostalgia menarik apa nih bersama game solitaire? Share dunk di kolom comment! Sekaligus share juga game kekinian apa yang sering dimainkan? (sri murni)