ADA hal yang paling unik di even bergengsi Bajafash 2023 yakni tempat acaranya. Jika tahun-tahun sebelumnya selalu ditaja di hotel ataupun resort, kali ini pagelaran berasa di panggung di tengah hutan.
Tepatnya di tengah hutan eco education park, Panbil Nature Reserve (PNR) , sebuah kawasan wisata alam yang baru dibuka, tidak jauh dari lapangan Temenggung Abdul Jamal, Batam.
Dengan venue yang tidak biasa tersebut, tentu saja memberikan pengalaman berbeda bagi penikmat musik jazz di Batam. Para pengunjung harus naik dari halaman atrium PNR menuju ke lokasi yang jaraknya sekitar 500 meter dengan jalan yang menanjak.
Di lokasi telah dibuat panggung yang dikelilingi pohon-pohon tinggi nan rindang. Untuk para penonton, disiapkan bangku-bangku panjang di depan panggung dengan layout teater setengah lingkaran.
Bangku-bangku itu dibuat dari beton yang dilapisi kayu. Sementara untuk penonton VIP disediakan kursi yang dibungkus kain putih.
Tidak ada atap di atas areal duduk penonton, maliankan langit dan daun-daun rindang dari pohon-pohon tinggi yang mengelilingi areal tersebut.
Karena performa jazznya dimulai sore hari sekitar jam 4 sampai jam 11 malam, maka panas matahari tidak terasa. Justru penonton bisa merasakan indahnya sinar bulan yang tampak di atas kepala.
Bajafash tahun ini berlangsung selama dua hari, Jumat-Sabtu, 28-29 Juli 2023. Even ini merupakan pagelaran tahunan yang sudah dimulai sejak 2017 lalu. Namun, Bajafash sempat terhenti karena pandemi Covid-19.
Bajafash 2023 dibarengi dengan peragaan busana dari disainer-desainer ternama dengan ragam model dan gaya. Namun, semua rancangan harus memasukkan unsur wasra kain khas Kepulauan Riau baik batik maupun tenun.
Gebyar Melayu Pesisir
Selain disandingkan dengan peragaan busana, Bajafash juga menggelar pameran usaha menengah, kecil, dan mikro yang ada di Kota Batam.
Pameran produk UMKM tersebut bertajuk Gebyar Melayu Pesisir (GMP) di bawah naungan Bank Indonesia Kepri. Lokasi pameran tidak disamakan dengan panggung jazz. Pameran berada di Atrium PNR, yang juga menjadi pintu masuk pagelaran jazz dan tempat pembelian tiket jazz.
Pameran menghadirkan ratusan produk dari pelaku UMKM di Batam baik yang telah dikurasi Bank Indonesia maupun yang masih dalam proses kurasi.
Booth peserta pameran dibagi dua yakni di dalam atrium dan di halaman atrium. Di dalam atrium diisi mayoritas dengan hasil kerajinan fashion sementara di luar atrium didominasi dengan makanan dan minuman.
Salah satu booth UMKM yang menarik perhatian saya adalah hasil kerajinan songket tenun yang menampilkan motif khas Batam atau Kepri yakni gonggong.
Songket tenun khas Batam ini dibuat oleh Rumah Tenun dan Batik Arios oleh Ati Sulastri yang beralamat di Perumahan Plamo Garden Blok F3 No 10 Batam Center.
Produk-produk fashion lain yang ada di pameran ini adalah beragam produk batik Batam baik yang dibuat dengan tulis, cap, maupun eco printing.
Ada pula ragam kerajinan tangan berupa tas, hiasan rumah, perabot rumah, dan lainnya yang terbuat dari enceng gondok. Produk kerajinan ini dihasilkan oleh Isna yang workshopnya ada di Tanjung Piayu.
Untuk melihat lebih detail tenun khas Batam tersebut, klik video di bawah ini!
https://www.instagram.com/reel/CvMmiJ_JrO0/?igshid=MzRlODBiNWFlZA==
Pagelaran Puncak Nge-jazz Bareng Shaila Majid
Dua hari gelaran musik jazz, telah menampilkan 14 group band dan penyanyi bergenre jazz. Baik di malam pertama maupun di malam kedua, patia menghadirkan bintang tamu jazz berkaliber internasional.
Di malam pertama ada tujuh musisi jazz yang tampil, termasuk penampilan pemain kecapi Sumii Wen dan pemain biola Tengku Ryo. Kolaborasi keduanya mampu membawa penonton takjub dengan alunan musik yang tenang dan menenangkan.
Sebagai penutup malam pertama, dihadirkan penyanyi jazz kawakan tanah air Maliq and D’essentials.
Di malam kedua atau malam terakhir, panitia juga menghadirkan tujuh musisi jazz. Sumii Wen dan Tengku Ryo tetap tampil menghibur.
Setelah penampilan dua musisi tersebut, juga hadir band lainnya yakni Flantinine Quintet dan Dua Empat (24) dengan lantunan-lantunan lagu yang riang.
Merdunya duet Sumii Wen dan Tengku Ryo serta Dua Empat, bisa dinikmati di video ini!
Di malam kedua ini, panitia tidak hanya menghadirkan musisi dan penyanyi dari dalam negeri tapi juga dari negeri jiran Singapura dan Malaysia.
Dari Singapura, tampil penyanyi Soukma yang memiliki suara khas berat atau bariton. Saya sendiri tidak menyangka jika Soukma yang berpenampilan anggun dengan rambut panjangnya, ternyata bersuara bariton.
Lantunan lagu-lagu yang dibawakannya mampu menghibur para penonton. Ia pun berhasil membuat penonton bernyanyi bersama dengan lagu legendaris dari Indonesia “Desaku”.
Seperti apa suara bariton Soukma, silahkan tonton video ini!
Sebagai puncak dan penutup Bajafash 2023, hadir penyanyi jazz legendarasi Asia Shaila Majid, asal Malaysia. Penampilan Shaila yang mulai debutnya era 80-an tersebut menjadi obat rindu para penonton dari generasi baby booming yang kini rerata sudah berusia 40 tahun ke atas.
Sekitar 50 menit Shaila menghibur para penonton dan bernyanyi bersama. Beberapa lagu lawas dibawakan Shaila seperti Legenda, Antara Anyar dan Jakarta, serta Sinaran.
Sinaran menjadi lagu penutup panggung Bajafash 2023. Para penonton begitu terhibur, bernyanyi dan bergoyang bersama. Setelah manggung, Shaila Majid menyempatkan diri beramah tamah dengan beberapa penonton dan berfoto bersama.
Perfoma lengkap Shaila Majid bisa ditonton di sini!
Pagelaran Bajafash kali ini juga mengusung konsep konser yang ramah lingkungan. Tidak hanya dilakukan di tengah taman dan hutan tetapi juga berupaya mengurangi sampah plastik dengan meminta para penonton untuk membawa botol minuman sendiri.
Dengan botol tersebut, para penonton dapat mengisi ulang air mineral dari galon-galon air yang disediakan pantia di banyak spot di areal tempat duduk penonton.
Dengan demikian, sampah plastik dari kemasan air mineral dapat dikurangi. Panitia juga menyiapkan tempat sampah yang memisahkan sampah plastik dan sampah lainnya.
T
Tidak lupa, panitia pun menyiapkan tempat beribadah bagi umat Muslim berupa tempat sholat untuk pria dan wanita. Meskipun sedang menikmati alunan musik jazz, ibadah kepada Allah SWT jangan sampai ditinggalkan!
Demikian nih hasil liputan saya selama Bajafash 2023 berlangsung. Semoga bisa bertemu kembali di Bajafash berikutnya dan semoga makin berjaya. HAPPY JAZZING, GUYS! (sri murni)