Home / My travelling / Empat Wisata Religi Budha yang Popular di Bintan-Tanjungpinang
English English Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
Empat vihara paling popular di Bintan dan Tanjungpinang.
Empat vihara paling popular di Bintan dan Tanjungpinang.

Empat Wisata Religi Budha yang Popular di Bintan-Tanjungpinang

Empat vihara paling popular di Bintan dan Tanjungpinang.
Empat vihara paling popular di Bintan dan Tanjungpinang.

BINTAN dan Tanjungpinang bisa dikatakan sebagai surganya wisata religi bagi umat Budha. Sebab, di kedua wilayah ini terdapat banyak vihara yang memiliki ciri khusus dan mampu menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara.

Pada tulisan kali ini saya akan memaparkan empat tempat wisata religi yang patut dikunjungi bagi umat Budha di Bintan dan Tanjungpinang.

Vihara-vihara yang saya ulas ternyata tidak hanya menjadi destinasi wisata keagamaan bagi umat Budha melainkan sudah menjadi tujuan wisata pelancong umum.

Yang non-Budha datang ke vihara-vihara ini tentu saja tidak untuk beribadah, melainkan ingin mengetahui seperti apa rumah ibadah  tersebut dan apa keistimewaannya.

Hal ini sekaligus diharapkan dapat memupuk rasa persatuan dan kesatuan di dalam keberaneragaman agama yang ada di Indonesia.

1. Vihara Berlapis Emas Terbesar di Asteng

Ulasan saya mulai dari vihara terbesar di Asia Tenggara (Asteng). Namanya adalah Vihara Avalokitesvara Graha. Letaknya di Kelurahan Air Raja. Tepatnya di sebelah kanan Jl WR Supratman, KM 14, Tanjungpinang, jika kita berangkat dari pusat kota.

Vihara terbesar di Asia Tenggara, Vihara Avalokitesvara Graha
Vihara terbesar di Asia Tenggara, Vihara Avalokitesvara Graha di Kelurahan Air Raja, Jl WR Supratman, KM 14, Tanjungpinang, Kepri. Photo by poroskepri.

Sangat mudah menemukan vihara yang diresmikan pada 2009 lalu ini. Bangunannya sangat mencolok dan sangat luas. Apalagi halaman viharanya dipagari gerbang yang menjulang tinggi berwarna merah cerah dan kuning.

Saat masuk, kita akan disambut oleh dua patung penjaga yang berwajah seram. Halamannya super luas dan ada 16 patung di halaman ini. Kita perlu jalan terus menaiki tangga untuk mencapai teras dan kemudian masuk ke dalam aula vihara.

Di dalam aula terdapat patung Dewi Kuan Yin Phu Sha dalam posisi duduk. Ukurannya besar dengan tinggi 16.8 meter dan berat 40 ton. Patung tersebut dilapisi emas 22 karat.

Oleh Musium Rekor Indonesia (MURI), patung Dewi Kuan Yin Phu Sha ini dinobatkan yang terbesar dalam posisi duduk di ruangan.

Patung Dewi Kuan Yin Phu Sha ditemani beberapa patung dewa-dewi yang tingginya kurang lebih 4-5 meter baik di sisi kanan maupun kiri.

Vihara ini dibangun atas prakarsa komunitas masyarakat Tionghoa di Tanjungpinang. Tempatnya terbuka untuk umum sampai pukul 17.00 WIB.

2. Vihara Patung 1000 Wajah

Keberadaan Vihara Ksitigarbha Bodhisattva yang berciri khas memiliki patung 1000 wajah sempat menjadi fenomenal ketika baru-baru dibuka pada 2016 lalu.

Vihara ini berada di Jalan Asia Afrika Batu 14 (KM 14), Tanjungpinang. Begitu masuk ke areal vihara, pengunjung akan disabut dengan patung Budha yang tingginya lima meter.

Di belakang patung tersebut terdapat tembok tinggi layaknya benteng yang berarsetektur seperti Tembok Cina. Berada di sini memang terasa seperti di Tembok Cina versi mini.

Gerbang Vihara Patung 1000 Wajah
Gerbang Vihara Patung 1000 Wajah, Tanjungpinang.

Untuk masuk ke dalam komplek vihara dimana patung 1000 wajah berdiri, kita harus jalan dari sisi kiri patung Budha. Seraya berjalan lurus, kita bisa melihat pahatan di dinding dan pagar yang menggambarkan sejarah Budha.

Pahatan tersebut  sengaja ditampilkan dari depan pintu masuk hingga ke belakang untuk memberi pengetahuan kepada pengunjung tentang kehidupan Budha.

Hingga akhirnya pengunjung dihadapkan dengan patung-patung yang berbaris rapih di halaman belakang vihara, tepatnya di balik benteng.

Patung-patung tersebut berwarna putih. Sekilas tidak tampak ada perbedaan di antara satu patung dengan lainnya. Namun, jika dilihat lebih dekat lagi, wajah setiap patung ternyata berbeda-beda.

Vihara Patung 1000 Wajah, Tanjungpinang
Vihara Patung 1000 Wajah, Tanjungpinang.

Konon, wajah-wajah tersebut merefleksikan wajah Budha ketika berwujud manusia.

Dari informasi yang dihimpun, sebenarnya jumlah patung yang adalah taklah mencapai angka seribu. Namun, untuk menyederhanakan penyebutan, vihara ini menamainya patung 1000 wajah.

Uniknya lagi, karena patung-patung ini merupakan hasil sumbangan para pengikut Budha, maka di masing-masing patung terpahat aksara Cina bertuliskan nama jamaat yang menyumbang. Secara bertahap patung-patung ini dibuat dengan sumbangan satu jemaat satu patung.

3. Vihara Patung “Emas” Budha Tidur

Patung Budha tidur ini terletak di Vihara Dharma Shanti, Tanjung Uban yang tidak jauh dari pelabuhan. Hanya perlu waktu sekitar lima menit berkendara, kita sudah sampai di lokasi.

Sleeping Budha ini sangat terkenal di Thailand, dan pihak Vihara Dharma Shanti mengadopsi konsep patung tersebut untuk dibangun juga di Bintan.

Sleeping Budha. Photo by https://hypeabis.id

Keunikan patung yang diresmikan 19 Oktober 2019 lalu ini, terdapat pada warna patung yang menyerupai emas, termasuk ornamen-ornamen yang ada di sekitarnya.

Selain itu, patung yang bernama asli “Patung Budha Meditasi Berbaring” ini letaknya berseberangan dengan Masjid Raya Baitul Makmur. Ini menunjukkan masyarakat di sini hidup damai berdampingan dengan kepercayaan atau agama yang berbeda-beda.

4. Patung Penyu di Vihara Sangharama

Satu lagi vihara yang ramai dikunjungi wisatawan adalah Vihara Sangharama di Sebong Pereh, Bintan. Kita bisa berkendara kurang lebh 15 menit dari Pelabuhan Tanjung Uban.

Vihara ini terkenal karena memiliki dua ikon patung yang menarik perhatian wisatawan yakni patung Dewa Guan Sheng DiJun dan patung penyu raksasa.

Patung Dewa Guan Sheng DiJun setinggi 15 meter, tertinggi di Asia Tenggara. Guan Seng DiJun ini berciri khas berjenggot panjang dan selalu membawa tombak pedang.

Patung Dewa Guan Sheng DiJun
Patung Dewa Guan Sheng DiJun di bagian belakang Vihara Sangharama di Sebong Pereh, Bintan. Photo by libudulu.com

Di seberang gerbang vihara ini, terdapat patung penyu raksasa yang menghadap laut.

Patung Dewa Guan Sheng DiJun dan patung penyu raksasa memiliki  cerita masing-masing yang menarik.

Konon, Dewa Guan She DiJun adalah seorang jenderal perang tertinggi di negara Shu Nan, pada masa Sam Kok (tiga negara). Dewa Guan She DiJun yang punya nama lain Kwan Kong, Guan Gong, atau Guan Yu,  memiliki kemauan yang keras unuk berjuang melindungi nnegaranya dan menciptakan negara yang tentram.

Karena sikap Guan Yu bijaksana, tegas, jujur dan setia kepada raja, maka dia mendapatkan gelar Sangharama Bodhisattva.

Patung penyu raksasa di seberang Vihara Sangharama
Patung penyu raksasa di seberang Vihara Sangharama di Sebong Pereh, Bintan. Photo by libudulu.com

Sementara keberadaan patung penyu raksasa dibuat sebagai penghormatan warga setempat terhadap binatang tersebut. Konon, ada penyu raksasa yang pernah menolong warga Sebong ketika terjadi musibah.

Patung Penyu tersebut dibuat di tepi pantai seberang dari vihara Sangharama, dan berhadapan langsung dengan posisi matahari terbenam.

Demikian sharing saya tentang tempat-tempat wsata religi di Bintan dan Tanjungpinang. Btw, Jika ingin berkunjung ke tempat-tempat wisata di Kepri tanpa ribet, bisa menggunakan jasa penyelenggara wisata Galang Bahari Indonesiaya, dengan nomor:

Call: 0812 6711 1161
WA: +6281267111161

Selamat BERWISATA YA! (sri murni)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.