Home / My travelling / Lima Transportasi Paling Unik di Kepri
English English Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
Tempat wisata Tanjungbalai Karimum, Kepri
Bus Kayu khas Tanjung Balai Karimun, Kepri. Photo by menixnews

Lima Transportasi Paling Unik di Kepri

Sebagai provinsi kepulauan, transportasi apakah yang utama digunakan warga Kepulauan Riau? Yups, benar! Jawabannya adalah transportasi laut. Mulai dari kapal feri, speedboat, sampan, pompong, sampai pancung.

Namun, tahukah my blog readers apa transportasi paling unik di Kepri? Ternyata tidak hanya berasal dari kendaraan laut, melainkan juga kendaraan darat.

Pada tulisan ini, saya berbagi informasi lima jenis transportasi paling unik di Kepri, dimana tiga di antaranya adalah kendaraan laut, dan dua lainnya kendaraan darat.

Mengapa tiga berasal dari moda transportasi laut? Ya karena Kepulauan Riau adalah wilayah kepulauan yang memiliki 2.408 pulau baik besar maupun kecil. Jadi moda transportasi laut mejadi kendaraan utama warga di sini untuk berpergian dari satu pulau ke pulau lainnya.

Berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, dari 2.408 pulau, hanya 30 persen yang berpenduduk dan bernama. Batam sendiri memiliki kurang lebih 329 pulau baik besar maupun kecil.

Pertanyaannya, sudah berapa pulau yang berhasil dijelajahi dan pakai moda transportasi apa saja? Silakan jawab di kolom komentar ya!

1. Bus Kayu

Saya mulai bahasan lima transportasi paling unik di Kepri dari kendaraan darat dulu ya, yakni bus kayu.
Tempat wisata Tanjungbalai Karimum, Kepri
Bus Kayu khas Tanjung Balai Karimun, Kepri. Photo by menixnews
Moda transportasi ini adanya hanya di Kabupaten Tanjung Balai Karimun (TBK), tepatnya di Pulau Karimun Besar dimana ibukota Karimun berada.
Disebut bus kayu karena banyak bagian dari bus ini yang terbuat dari kayu mulai dari bodi, pintu, jendela, plafon, dan juga tempat duduk di dalamnya.
Di dalam Bus Kayu khas Tanjung Balai Karimun
Di dalam Bus Kayu khas Tanjung Balai Karimun, Kepri. Photo by menixnews
Keberadaan bus kayu ini memang sudah cukup tua. Dan kini sudah menjadi barang antik. Dari bincang-bincang yang pernah saya lakukan dengan Bang Azlan, salah satu pemilik bus kayu bernomor polisi BP-7060-KU, bus kayu menjadi moda transportasi umum pertama di Karimun.
Keberadaan bus ini mulai tahun 1970-an. Dulunya bus ini digunakan untuk mengangkut pekerja tambang timah dan bauksit, dua hasil tambang paling utama dari Karimun.
Setelah tambang tidak aktif lagi, bus kayu beralih fungsi menjadi bus sekolah. Namun sekarang, bus kayu telah menjadi daya tarik tersendiri untuk industri pariwisata.
Pengunjung bisa menikmati kendaraan ini sampai sekarang dengan cara menyewa untuk tour setengah atau satu hari.
Bus Kayu khas Tanjung Balai Karimun
Bus Kayu khas Tanjung Balai Karimun, Kepri. Photo by menixnews
Banyak keunikan yang bisa dilihat saat naik bus kayu. Selain dari bodi, plafon, dan tempat duduknya, bagian-bagian kecil bus ini pun bikin senyum karena gak biasa.
Misalnya handle pintu bus yang menggunakan handle pintu kamar. Jendelanya berangka kayu dan berkaca yang bisa ditutup dan dibuka dengan menarik dan menurunkannya dengan cara yang kuno. Bahkan, bagian kaca depan supir, bisa dibuka layaknya jendela kamar di rumah.

Karena bus ini tidak ada pendingin, sepanjang jalan semua jendela harus dibuka. Semriwing sih, tetapi begitu melewati jalan  berdebu, debunya pun masuk ke dalam dan siap-siap tutup mulut dan hidung. Saran saya, jangan lupa bawa kacamata dan tisu selama menumpang bus kayu ini.

Dan kalau sedang hujan, semua jendela harus ditutup tanpa ada ventilasi. Jadi harus siap-siap gerah atau sedikit basah jika ingin membuka sedikit jendelanya.

Untuk lebih lengkap tentang wisata bersama bus kayu di Karimun, baca tulisan saya ini ya!

2. Becak Dayung dan Motor

Moda transportasi unik kedua adalah becak. Ada dua jenis becak di Kepri yakni becak dayung dan motor. Kedua jenis becak ini adanya di pulau-pulau tertentu seperti Pulau Belakangpadang (Batam), Karimun, dan Penyengat (Tanjungpinang).

Becak motor di Pulau Penyengat, Tanjungpinang.
Becak motor di Pulau Penyengat, Tanjungpinang.

Dulunya, becak yang digunakan adalah becak dayung sebagai kendaraan darat utama dari pelabuhan ke rumah warga karena tidaknya moda transportasi bermotor.

Namun, seiring berkembangnya zaman, becak dayung justru semakin tergerus dengan becak motor. Namun, becak dayung masih bisa dijumpai walaupun jumlahnya tidak banyak.

Kini, baik becak dayung maupun becak motor fungsinya tidak lagi sebagai kendaraan utama warga di pulau-pulau tersebut karena rata-rata warga sudah punya kendaraan bermotor sendiri.

Keduanya telah menjadi transportasi wisata yang bisa disewa wisatawan untuk berkeliling pulau.

Karena mayoritas becak ditujukan untuk keperluwan wisatawan, kini didesain dengan lebih menarik. Misalnya, menggunakan dekorasi khas Melayu Kepri seperti yang ada di Pulau Penyengat.

3. Kajang

Pernah dengar kata kajang? Kajang memang bukan moda transportasi umum. Sebab, ini merupakan jenis transportasi laut utama bagi warga suku laut, salah satu suku asli Kepulauan Riau.

Kajang milik Suku Laut
Kajang milik Suku Laut, Desa Berakit, Bintan. Photo by menixnews.com

Memang agak sulit untuk melihat apalagi menggunakan kajang. Kita harus pergi ke pulau-pulau kecil dimana warga suku laut tinggal.

Di Batam ada beberapa pulau yang menjadi sentral tempat tinggal mereka seperti Pulau Air Mas, Pulau Todak, Pulau Bertam, dan lainnya. Sementara di Bintan, suku laut dapat dijumpai di Desa Berakit, tidak jauh dari Pelabuhan Berakit.

Kajang adalah sampan kayu kecil yang beratap. Rata-rata kajang memiliki panjang 5-6 meter dengan lebar sekitar 1-1.5 meter. Kajang memiliki atap dari rumbia, bambu, ataupun ilalang.

Kajang milik Suku Laut
Kajang milik Suku Laut, Desa Berakit, Bintan. Photo by menixnews.com

Dulu, kajang ini menjadi tempat hidup Suku Laut. Di atas kajang inilah mereka melakukan seluruh aktivitas hidup layaknya manusia yang hidup di darat, termasuk masak, tidur, menikah, dan melahirkan.

Dulu, ukuran kajang ini lebih kecil dan digerakkan menggunakan dayung. Namun, kini ukurannya sudah lebih besar dan banyak yang sudah menggunakan mesin tempel. Atap kajang kini pun sudah banyak menggunakan terpal ataupun kombinasi.

Karena dahulu ukuran kajang kecil, sangat mempengaruhi pertumbuhan Suku Laut. Generasi tua Suku Laut memiliki tubuh yang lebih pendek dari ukuran orang Indonesia pada umumnya.

Karena sejak tahun 1990-an warga Suku Laut sudah mulai “didaratkan” dengan menempati rumah-rumah di pinggir pantai di pulau-pulau kecil, kini kajang tidak lagi digunakan sebagai tempat tinggal melainkan sebagai moda transportasi antar pulau ataupun untuk mencari ikan.

Untuk melihat lebih dekat seprti apa kajang tersebut, lihat video saya ini ya!

4. Pompong

Moda transportasi terunik di Kepri keempat adalah pompong. Ini merupakan kapal kayu dengan ukuran sedang yang menggunakan mesin diesel.

Jika berjalan bunyinya,”pong…pong..pong..” Makanya disebut pompong. Jalannya relatif lambat. Pompong ini utamanya digunakan sebagai kapal penangkap ikan atau kapal nelayan.

Namun, karena kebutuhan transportasi laut, pompong juga biasanya digunakan untuk kendaraan antar pulau yang jaraknya agak jauh dengan waktu tempuh perjalanan maksimal setengah hari. Perahu ini dilengkapi dengan atap.

Pompong yang bersandar di Pelabuhan Penyengat
Pompong yang bersandar di Pelabuhan Penyengat, Tanjungpinang, Kepri. Photo by pelitariau

Pompong ini tidak hanya digunakan untuk mengangkut manusia tetapi juga komoditas tertentu dan barang kebutuhan warga pulau seperti sembako, sayuran, ikan, furnitur, bahan bangunan, dan lainnya.

Jangan kaget saat naik pompong wajah sampai lubang hidung kita hitam akibat asap hitam dari mesin diesel yang digunakan.

5. Pancung

Pancung adalah moda transportasi laut paling umum dan sangat mudah ditemukan di Kepri. Hampir di setiap pelabuhan ada pancung karena perahu kayu ini menjadi transportasi utama antar pulau di provinsi ini.

Disebut pancung tidaklah ada hubungannya dengan hal yang mengerikan seperti hukuman pancung. Melainkan karena bentuk depannya yang lancip dan menyerupai pancung dari pelepah pohon pinang.

Pancung ini merupakan perahu kayu dengan mesin tempel. Kecepatan jalannya sangat tergantung dari banyaknya mesin yang digunakan. Yang pasti pancung lebih cepat dari pompong.

Untuk melindungi penumpang dari cuaca panas dan hujan, pancung dilengkapi dengan atap terpal. Bagian kanan, kiri, depan, dan belakang nya terbuka. Namun, jika hujan atau gelombang sedang besar yang bisa membuat penumpang basah, pengemudi pancung akan menurunkan terpal untuk menutupi bagian samping kanan dan kiri.

Sebagai tempat duduk penumpang, di tengah panjung disusun papan-papan tebal melintang kayaknya baris tempat duduk dalam mobil.

Di Batam, pancung ini menjadi moda transportasi laut utama dari Pelabuhan Domestik Sekupang ke Pulau Belakang Padang. Sementara di Tanjungpinang, pancung digunakan untuk menyeberang dari Tanjungpinang ke Pulau Penyengat.

pancung yang membawa rombongan Blogger Kepri.
Salah satu pancung yang membawa rombongan Blogger Kepri.

Demikian sharing saya tentang transportasi unik di Kepri. Btw, Jika ingin berkunjung ke tempat-tempat wisata di Kepri tanpa ribet, bisa menggunakan jasa penyelenggara wisata Galang Bahari Indonesiaya, dengan nomor:

Call: 0812 6711 1161
WA: +6281267111161
Selamat BERWISATA YA! (sri murni)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.