JAKARTA, walaupun macet dan kerap didera banjir saat musim hujan, namun dia tetap menjadi ibukota Indonesia kebanggaanku. Kalau ibukota negaranya bukan Jakarta lagi gemana? Ya tetaplah, aku menganggap Jakarta seperti ibukota, walau statusnya mantan. Wah, kalau begitu nantinya aku termasuk yang tidak bisa move on dunk ya?
Nggak juga sih. Aku akan menganggap Jakarta tetap seperti ibukota Indonesia karena kota ini penuh sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Rasanya berat hati untuk berpaling ke kota lain sebagai ibukota negara Indonesia.
Lagipula, calon ibukota baru itu yang letaknya di antara Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, jauh dari Batam. Jika hendak ke sana nantinya, biayanya sangat mahal bagiku. Jika ke Jakarta hanya cukup merogoh kantong di bawah Rp1 juta, nantinya ke ibukota baru pasti di atas Rp1 juta. Terkecuali ada kebijakan tiket pesawat kembali murah meriah seperti dulu.
Balik soal Jakarta mengapa selalu di hatiku. Alasan lainnya adalah karena Jakarta kota serba ada, terutama soal kulinernya. Bagi para culinary adventure, ingin makan sajian nusantara apa saja tersedia. Jakarta memang gambaran keberagaman kuliner Indonesia.
Lalu, kuliner apa yang paling aku cari saat ke Jakarta? Jawabannya adalah beragam macam masakan soto. Mengapa soto? Ya karena saya pecinta makanan berkuah dan soto adalah kuliner berkuah yang mengandung banyak rasa. Campuran ragam bumbu dalam kuahnya ditambah aneka racikan pelengkapnya membuat lidah saya selalu bergoyang saat menikmati sajian soto.
Berapa banyak jenis soto yang ada di Indonesia, dan kamu sudah mencoba berapa di antaranya? Dari berbagai referensi yang saya baca, hampir setiap daerah di Indonesia ini punya menu soto namun dengan nama yang berbeda-beda dan memiliki kekhasan yang berbeda pula.
Jika setiap daerah punya sajian soto, maka ada puluhan jenis soto di Indonesia ya! Berapa banyak yang sudah aku coba? Ehmmm lumayan banyak sih. Dan, yang paling sering adalah Soto Medan, Soto Betawi, Soto Padang, Soto Lamongan, Soto Madura, Soto Kudus, Sroto Sukaraja, dan Coto Makassar. Ini beneran mencobanya loh, bukan mencoba dengan memasak mi instan yang memiliki aneka rasa soto itu ya.
Untuk Makassar kata soto dikenal sebagai coto. Sedangkan daerah Jawa Tengah seperti Sukaraja soto menjadi sroto. Mungkin di daerah lain, soto dikenal dengan nama yang berbeda juga. (Jika my blog readers punya referensi nama lain dari soto, mohon bantu informasikan di kolom komentar ya!)
Setelah menikmati ragam soto tersebut, ada beberapa ciri khas yang membedakan masing-masing soto. Nah, saya paparkan secara umum saja ya!
1. Kuah kental, agak kental dan bening
Perbedaan paling utama jenis-jenis soto adalah pada kuahnya. Ada yang berkuah kental karena menggunakan santan maupun susu putih (fresh milk) serta rempah yang melimpah. Ada pula soto dengan kuah agak kental. Soto ini tidak menggunakan santan ataupun susu, melainkan taburan bubuk koya. Dan terakhir, ada soto kuah bening.
Untuk soto berkuah kental beberapa di antaranya adalah Soto Medan, Soto Betawi, Soto Bogor, dan Coto Makassar. Untuk soto agak kental, contohnya Soto Lamongan dan Soto Madura. Sementara untuk yang berkuah bening, di antaranya Soto Padang, Soto Surabaya, Soto Kudus, Sroto Sokaraja, Soto Kudus, dan soto-soto yang umumnya dari daerah Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
2. Isian Soto
Perbedaan kedua yang paling menonjol adalah isian dari soto itu sendiri. Beberapa soto isiannya adalah daging, ayam, jeroan, pergedel, dan potongan kentang tanpa disertai dengan mi. Seperti Soto Medan, Soto Betawi, dan Coto Makassar. Soto-soto ini biasanya dihidangkan dengan nasi dalam wadah yang terpisah. Sementara untuk Coto Makassar, biasanya disantap tidak dengan nasi melainkan buras atau ketupat.
Sementara untuk soto-soto berkuah bening, kebanyakan isinya adalah mi (ada yang mi putih atau mihun ada pula yang mi kuning), sayuran (kol dan toge) ditambah potongan daging, jeroan, dan suwiran ayam. Sebagai perencah, diberikan kacang tanah ataupun kacang kedelai goreng.
Beberapa ragam soto di daerah Jawa Tengah dan Timur, soto disajikan bersamaan dengan nasi dalam satu wadah. Contohnya Sroto Sokaraja, dan Soto Madura. Hampir semua jenis soto, diberikan pelengkap yang hampir sama yakni bawang goreng, kerupuk atau emping, sambal, dan perasan jeruk nipis.
Berburu Soto Favorit dengan Traveloka Eats
Jika lagi di Jakarta dan ingin menikmati kuliner enak yang tidak mengoyak kantong, termasuk menyantap soto favorit, bisa manfaatkan fitur Traveloka Eats.
Apa itu Traveloka Eats? Ini adalah salah satu fitur yang ada di aplikasi Traveloka yang dikhususkan untuk mengetahui informasi makanan apa saja yang recommended yang ada di satu kota atau tempat yang sedang kita datangi.
Fitur ini tentu saja bertujuan memudahkan para penikmat makanan untuk mencari tempat kuliner yang digemari. Tidak hanya detail tempat yang ditunjukkan, di Traveloka Eats juga terpampang jam operasional tempat makan serta kisaran harga makanannya. So, sebelum datang ke lokasi kita sudah tahu kira-kira akan habis berapa jika makan di tempat tersebut.
Infomasi kisaran harga ini sangat penting bagi prize sensitive person (termasuk aku) agar tidak kaget ketika lihat bill saat hendak bayar makanan. Pastinya aku dan kamu-kamu juga tidak ingin kan, begitu bayar bill ternyata bikin mata melotot karena kaget dengan tagihan yang di luar perkiraan.
Ya, contoh-contoh tempat makan yang harganya disembunyikan dan tahu-tahu bikin spot jantung sudah banyak ya, bahkan sempat viral di media sosial. Aku tidak usah sebutkan di sinilah ya, karena pasti kalian sudah mengikuti beritanya.
Asyiknya lagi fitur Traveloka Eats ini, kita diberikan kemudahan dalam pencarian ragam makanan yang hendak dinikmati berdasarkan harga terendah dan sebaliknya, jam operasional, jenis makanan, menu makanan, tipe restoran, bahkan batasan makanan. Untuk filter batasan makanan ini, sangat berguna bagi kita yang punya “pantangan”makanan atau ingin mencari makanan khusus, misalnya bebas gluten, makanan halal, menyediakan babi, vegan, dan vegetarian. Kita juga bisa memfilter berdasarkan popularitas serta rating pengunjung.
Jika berada di Jakarta dan kita membuka fitur Travelokasi Eats, maka akan terpampang lebih dari 1000 pilihan tempat makan yang sudah menjadi mitra Traveloka Eats lengkap dengan menu-menu andalannya.
Terbayangkan sepetnya mata jika harus lihat satu per satu dari 1000 pilihan tersebut. Nah, cara gampangnya urutkan saja berdasarkan filter yang tersedia. Bisa berdasarkan harga, popularitas, rating, jenis makanan, menu makanan, tipe restoran, dan lainnya. Enakkan diberi kemudahan!
Misalnya nih, aku yang gemar makan soto, untuk mencari dimana tempat recommeded untuk menyantap soto enak, aku tinggal mengetik kata “soto” pada filter makanan. Nah, terpampang deh seratusan tempat di Jakarta yang menyediakan menu soto dari resto yang mahal sampai yang kaki lima juga ada. Gampang kan!
Lebih Seru Ada Treats by Traveloka Eats
Ternyata Traveloka Eats tidak hanya memberikan panduan bagi pecinta kuliner, tetapi juga memiliki fitur yang paling anyar dan membuat momen bersantab jadi lebih seru. Fitur tersebut adalah Treats by Traveloka Eats.
Letak fitur tersebut ada di Traveloka Eats, tepatnya di posisi tengah di antara fitur “special offer” dan “panduan kuliner”. Fitur Treats tersebut juga ditandai dengan simbol huruf “t” dan kata “new” di atasnya.
Begitu kita klik, nantinya juga ada informasi tempat-tempat makan yang sudah masuk dalam daftar “Partner Treats”.
Apa saja manfaat Treats ini? Nah, saat ini di fitur Treats sedang digelar gawean “Hidden Gems”. Apa lagi itu? Ini semacam mutiara terpendam yang di dalamnya terdapat promo-promo spesial yang bisa dinikmati pengguna aplikasi Traveloka saat hendak makan di resto-resto yang ada di kota-kota besar di Indonesia. Untuk saat ini, Hidden Gems adanya memang baru di Jakarta dan sekitarnya. Semoga cepat menyebar ke kota-kota lain ya guys!
Lalu, bagaimana menggunakan Treats ini? Gampang banget! Setelah masuk ke fitur Treats, ketik kota dimana kita berada. Kemudian, pilih resto yang diinginkan dan klik lencana “Saya Mau”. Lalu, tunjukkan laman yang tertera di layar ponsel kita kepada pelayan resto dan kita langsung bisa klik “dapatkan deals” sebagai bentuk konfirmasi. Setelahnya klik scan QR Code.
Terakhir, klik “beli dengan treats” dan lakukan pembayaran dengan metode yang diinginkan. Kita bisa membayar dengan ragam e-money seperti transfer bank, kartu kredit, Ovo, Gopay, Dana, Uangku atau Traveloka Pay Later, dan lainnya.
Ingat ya, transaksi ini tidak bisa membayar dengan menggunakan uang tunai. So, simpan saja uang cash kamu di dompet dulu ya!
Wokeh my blog readers menarik ya fitur Traveloka Eats ini. Gak perlu khawatir dan takut masuk ke tempat makan karena kita sudah disuguhkan informasi lengkap seputar dunia kuliner yang kita inginkan, termasuk kisaran harganya.
Untuk mendapatkan segala kemudahan dan promo Traveloka Eats, kuncinya hanya satu, rajin-rajinlah membuka aplikasi Traveloka Eats dan membaca dengan seksama keterangan detail di dalamnya serta ulasan-ulasan yang tersedia sebelum melangkahkan kaki mewujudkan culinary adventure kamu ya! Semoga ulasan ini bermanfaat dan SELAMAT BERBURU KULINER YA GUYS dan NIKMATI #PengalamanMengenyangkan! (sri murni)