KELUHAN akan lesunya ekonomi Kepri, khususnya Batam, makin nyaring diperdengarkan semua kalangan, baik pebisnis besar, usaha mikro, sampai pekerja sektor formal maupun informal. Pertumbuhan ekonomi Kepri yang hanya 2,2 persen dan berada di urutan ke-33 dari 34 provinsi memang menjadi pukulan hampir semua pihak.
Di tengah lesunya ekonomi ini, Khazanah Plaza yang berlokasi di Sukajadi, Batam, tetap berusaha untuk tetap menghidupkan semangat menjalankan roda perekonomian di Batam. Salah satu cara yang sedang digarap manajemen Khazanah Plaza adalah dengan menggelar Bazar Syari’ah yang akan mulai dilaksanakan pada 29 September 2017 ini.
Soal bazar ini, saya bersama tiga blogger lainnya sempat berbincang-bincang dengan General Manager Khazanah Plaza Bapak Muhammad Fajri Nasution pada Sabtu (19/8/2017) lalu di Tea Box Cafe yang juga berlokasi di Khazanah Plaza.
Pada kesempatan itu, Pak Fajri memaparkan mengapa pihaknya ingin membuka Bazar Syari’ah tersebut.
Alasan pertama, adalah untuk lebih membumikan ekonomi syari’ah yang sesuai dengan ajaran Islam. Dalam Islam, bentuk pencarian rezeki yang paling disarankan adalah berdagang dan berternak atau menggembala ternak.
“Khazanah Plaza ini merupakan satu-satunya tempat perbelanjaan yang berkonsep syari’ah di Batam. Dengan bazar ini kami ingin lebih memperkenalkan bagaimana ekonomi syari’ah itu benar-benar dijalankan,”kata Pak Fajri.
Meskipun namanya Bazar Syari’ah tetapi peserta bazar tidak harus dari kalangan umat Islam, melainkan bebas dari mana saja asalkan para peserta berkomitmen berdagang secara Islam dengan prinsip khazanah (nilai-nilai kebaikan) dan trust-ability (kepercayaan dan kejujuran masing-masing pihak).
Pada bazar ini, para peserta bebas menjual apa saja asalkan dalam lingkup bisnis dan produk yang halal, baik makanan, industri kerajinan, busana, dan lainnya. Untuk produk, tentu saja tidak menjual barang yang mengandung sesuatu yang dilarang dalam Islam seperti babi dan alkohol beserta produk turunannya.
Dalam bazar ini, Pak Fajri menjamin, pengelola juga menerapkan sistem syari’ah yakni bagi hasil. Besaran bagi hasil yang ditetapkan adalah 10 persen dari omset penjualan. Bagi hasil itu diserahkan kepada pengelola. Besaran 10 persen bagi hasil ini, menurut Pak Fajri, berdasarkan nominal yang sudah umum berlaku di masyarakat.
Selain itu, para peserta juga diminta membayar uang pendaftaran sebesar Rp 300 ribu. Dengan uang pendaftaran tersebut, para peserta mendapatkan satu tempat berdagang lengkap dengan tendanya berurukan 5×5 meter. Tempat bisa dipilih baik di luar maupun di dalam gedung Khazanah Plaza.
“Dengan prinsip bagi hasil ini, trust-ability antara pengelola dan peserta bazar memang harus dipegang. Bisa saja peserta berbohong terhadap laporan omsetnya, tetapi itu semuanya kami serahkan kepada peserta apakah usahanya ingin ridho atau tidak. Kalau peserta berbohong, biarlah itu menjadi urusannya dengan Allah,”jelas Pak Fajri.
Alasan Kedua, adalah memotivasi para generasi muda untuk menjadi entrepreneurship yang syari’ah. Menjadi wirausahawan/wati memang tidaklah mudah, tetapi hal itu menjadi tantangan yang harus ditaklukan. Diharapkan Bazar Syari’ah ini bisa menjadi motivasi bagi pihak lain untuk membuat bazar-bazar yang sama di tempat lain.
“Di Jakarta itu ada Youth Muslim Market yang dikelola anak-anak muda dengan menerapkan ekonomi syari’ah. Nah, di Batam ada Bazaar Syariah yang juga memiliki semangat dan tujuan yang sama,”kata Pak Fajri lagi.
Award bagi Peserta
Pengelola Bazar Syari’ah telah menyiapkan penghargaan bagi para peserta bazar. Kategori yang bisa mendapatkan award adalah peserta yang paling kreatif, bersih, dan tinggi transaksinya.
Karena pengelola hanya menyediakan tempat dan tenda, maka para peserta dituntut untuk mengkreasikan stand jualannya semenarik mungkin. Bagi yang menjual makanan, bisa membuat stalling yang unik dan tempat duduk yang nyaman bagi pembeli. Demikian juga untuk busana dan produk lainnya.
Saat peserta memilih tempat bazar di luar gedung Khazanah Plaza, selain dekorasi yang apik juga harus menyiapkan tempat untuk kondisi cuaca panas dan hujan. Demi kenyamanan berjualan dan pembeli, para peserta baiknya memikirkan dan mempersiapkan tempat untuk segala cuaca tersebut.
Mari yang ingin berdagang secara syari’ah, penuh kejujuran, dan diridhohi Allah, manfaatkan Bazar Syari’ah yang akan segera digelar. (sri murni)
ooo ini toh mas GMnya, biasanya cuma wa-an aja…
Hehehe…. Yuks mas ikutan acara pembukaan bazar biar kenalan sama pa fajrinya….
Kapan tanggalnya wkakaka cek cek dulu maklum sibuk , sibuk bayar utang nulis
Tanggal 15 Mas. Jika positif nanti saya sounding ke pak Fajri… Hehehe atau Mas bs ngabari dia nak datang, pasti dua senang…
Wah asik niiih bakal ada bazaar.. Bisa hunting banyak jajanan enak..
Betul Mbak Dian…. Bazar tempatnya makanan enak-enak… Ya lihat body, bakal gagal diet
bazaar sama dengan nambah berat badan yang lagi diet bisa hilap kalo ada bazaar gini
Benar sekali…. Makin tumbuh ke samping ini body…
Semoga ekonomi batam segera bangkit ya
Amin…amin…amin…pak… Semoga lekas pulih dan tetap semangat
Waaah bazarnya dari tanggal 1 sampai 15 ya Mbak? Sukajadi itu seru2 bgt kulinernya.
Bener mbak…. Pengin lihat aneka makanan yg jarang-jarang ditemui
Ga sabar pengen icip-icip kuliner, hehe.
Hehehe iy bener-bener….