Home / Bisnis / Etika Memakai Dasi Panjang dan Kupu-Kupu; Jangan Sampai Salah Kostum Ya!
English English Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
Dasi kupu-kupu dan dasi panjang. Foto: MyTuxedo

Etika Memakai Dasi Panjang dan Kupu-Kupu; Jangan Sampai Salah Kostum Ya!

 

MESKIPUN setiap hari suami saya berangkat kerja dengan mengenakan busana casual, seragam dari kantornya, namun dalam setahun ada momen-momen tertentu yang diwajibkan memakai busana formal.

Namanya busana formal, pasti identik dengan kemeja, dasi baik panjang maupun kupu-kupu, celana kain, jas dan sepatu kulit atau pantopel.

Nah, walaupun jarang dikenakan, beberapa koleksi pakaian formal itu memang kudu ada di lemari agar kapanpun diperlukan bisa langsung dipakai tanpa harus pusing menyiapkannya lagi.

Saat mengenakan pakaian formal yang identik dengan gaya busana orang barat, sebaiknya mengetahui sejarah, filosifi, fungsi, serta cara padupadannya agar penampilan tetap kece.

Dalam tulisan kali ini, saya ingin berbagi informasi seputar penggunaan dasi untuk pria yang terdiri dari dasi kupu-kupu dan dasi panjang.

Secara sederhana, perbedaan keduanya memang terletak pada bentuk dan ukuran dasi. Namun, jika ditelisik lebih dalam, ternyata kedua dasi ini memiliki perbedaan fungsi dan waktu penggunaannya.

  1. Dasi Kupu-kupu

Image result for dasi kupu kupu

Fofo : carapakaidasi

Dikutip dari carapakaidasi, dasi kupu-kupu atau bow tie berawal dari kebiasaan para pedagang Kroasia di abad ke-17 yang kerap mengenakan scarf untuk menahan kerah baju mereka agar tetap tinggi.

Lama kelamaan scarf berevolusi hingga bentuknya menjadi simpel seperti dasi kupu-kupu. Di negara asalnya dikenal dengan nama cravat. Dasi kupu-kupu mulai populer di kalangan para borjuis tahun 1890-an.

Dulunya, hanya orang-orang dari status sosial tinggi dengan profesi tertentu yang menggunakan dasi kupu-kupu seperti politisi, dokter, profesor, guru, pengacara, hingga arsitek.

Tapi, lama kelamaan, dasi ini juga digunakan semua kalangan termasuk pelayan untuk acara pesta.

Bahkan, di zaman sekarang, dasi kupu-kupu sudah menjadi aksesoris busana, tidak hanya pria tapi juga wanita dan anak-anak.

Begitu juga soal warna. Jika dulunya identik dengan warna hitam, sekarang sudah warna-warni mengikuti tren warna kekinian mulai warna cerah, kalem, sampai bercorak polkadot, batik, strip, dan lainnya.

Bahannya juga beragam. Tidak hanya  sutra, polyester, atau katun, tetapi juga sudah ada yang rajut.

Terlepas dari tren fashion yang ada saat ini, ada baiknya kaum pria mengetahui secara detail bagaimana etika menggunakan dasi kupu-kupu dan kapan harus dipakai, sehingga tetap tampil elegan di momen yang tepat.

Berikut ini etika dasar pemakaian dasi kupu-kupu :

  • Biasanya dasi kupu-kupu dipakai saat menghadiri acara formal, misalnya pesta pernikahan atau jamuan makan malam.
  • Umumnya, dasi kupu-kupu ini bewarna hitam dan memang dipasangkan dengan kemeja putih polos dan tuxedo.

Foto: business insider

  • Jangan pasangkan dasi kupu-kupu dengan sembarang kemeja dan jas. Pilih kemeja berwarna putih polos berkualitas, jas atau tuxido hitam, ikat pinggang dengan warna senada dan celana yang pas dengan bentuk badan. Namun demikian, warna lain juga bisa dipakai sesuai dengan tema acara.
  • Pemilihan warna hitam pada dasi kupu-kupu formal, berkaitan dengan kepercayaan bahwa warna hitam lebih membawa keberuntungan.
  • Terdapat kemeja khusus untuk dasi kupu-kupu yakni wing collar, kemeja paling formal di antara lainnya. Jangan kenakan kemeja ini untuk acara non-formal karena kesannya bisa salah kostum.

Kemeja wing collar. Foto: carapakaidasi

  • Meskipun setiap pria bebas mengenakan dasi kupu-kupu, ada baiknya yang berleher pendek atau berutubuh gemuk, tidak mengenakan dasi kupu-kupu karena akan semakin membuat Anda tampak gemuk dan pendek.
  1. Dasi Panjang

Foto: ties

Dilihat dari sejarahnya, masih sejalan dengan cravat milik orang Kroasia. Dasi panjang merupakan evolusi dari bentuk scarf yang digunakan para pedagang di sana.

Seiring waktu dan perkembangan fashion masyarakat setempat, tepatnya sekitar tahun 1860-an, cravat berubah bentuk dengan ujung runcing di bagian bawahnya dan menjuntai sampai di bawah dada.

Dari catatan sejarah, dasi panjang memang lebih awal dikenal ketimbang dasi kupu-kupu.

Berbeda dengan dasi kupu-kupu, pemakaian dasi panjang lebih santai dan tidak terlalu terikat dengan momen yang sangat formal.

Bahkan, dasi panjang yang kini juga sudah menjadi fashion kaum hawa dan anak-anak, banyak digunakan untuk bekerja di kantor dan menjadi aksesoris wajib dari seragam sekolah.

Soal warna dan bahan, dasi panjang sudah sangat beragam dengan motif-motif yang menarik.

Bagaimana etika menggunakan dasi panjang?

  • Kenakan dasi panjang untuk bekerja di kantor (jika perusahaan mengharuskan) dan menghadiri acara-acara yang tidak sangat formal atau disesuaikan dengan tema.
  • Pasangkan dasi panjang dengan kemeja kerah biasa, bukan wing collar. Pilih warna yang senada dengan kemeja yang dikenakan dengan prinsip, warna dasi harus lebih gelap dari kemeja atau bisa pula warna dasi mengikuti warna jas.
  • Padukan dengan jas, celana, dan pantopel yang selaras. Gunakan pula penjepit dasi agar lebih rapi.
  • Perhatikan simpul dasi dan sesuaikan dengan bentuk kepala Anda. Jika kepala Anda besar, maka gunakan simpul lengkap. Sebaliknya, jika kepala Anda kecil, pakai simpul setengah.

Simpul lengkap (grafis: ties)

Simpul setengah (grafis: ties)

  • Saat membuat simpul dasi menjadi bentuk segitiga, jangan terlalu khawatir dengan cekungan kecil di bawah segitiga tersebut. Sebab, cekungan itu sengaja dibuat sebagai simpol ketidaksempurnaan.
  • Ukuran besar dan kecilnya dasi juga disesuaikan dengan ukuran badan. Jika tubuh Anda besar, baiknya memilih dasi yang lebar, demikian juga sebaliknya.
  • Sesuaikan ukuran lebar dasi dengan lebar kerah kemeja serta lebar lipatan kerah jas, sehingga  hasilnya lebih enak dipandang karena seimbang.
  • Panjang dasi saat dikenakan, idealnya mencapai kepala ikat pinggang atau maksimal bagian pinggang celana Anda. Pastikan jangan terlalu pendek atau panjang karena merusak penampilan.

Semoga tulisan ini dapat menambah referensi Anda dalam berbusana! (sri murni)

Jangan lewatkan membaca review saya tentang wisata di Batam!

Inilah Empat Resort di Batam yang Paling Asyik untuk Keluarga dan Kids Friendly

Cara Asyik Nikmati Wisata Ocarina Batam Bersama Keluarga

Happynya Liburan di Turi Beach Resort Batam

 

 

7 comments

  1. Ternyata khusus untuk dasi kupu-kupu ada kemeja khusus ya. Udah lama juga nih gak pakai dasi, tapi kalo yg kupu2 belum pernah sih.

  2. wow dasi kupu kupu ternyata utk acara formal juga ya…. karena selama ini yang kuliat yang pake dasi kupu2 itu waiter…. kalo dasi panjang baru formal…ternyata saya salah

  3. Kirain kalo pake dasi kupu-kupu, kemejanya kayak kemeja kerah biasa atau kerahnya ga terlalu lebar yang penting warna kemejanya putih. Ternyata ada kemeja khusus seperti kemeja wing collar. Baru tau, hehe..

  4. Ternyata pakai dasi juga ada aturanny ya mba. Baru tau 🙂

    Nice info mba, trutama cara pakai dasi nya. Jadi keinget masa SMA pakai dasu abu-abu 🙂

  5. ternyata dasi ini nggak bisa dipakai di semua kesempatan

  6. sampai saat ini belum pernah sukses bikin dasi hahahaa sudha mengikuti tutorilpun tetap jadinya acak2an XD

Leave a Reply to Hijab Traveller Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.