Home / Inspirations / Kisah Sembuh dari Covid-19 tanpa Dirawat di Rumah Sakit
English English Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia

Kisah Sembuh dari Covid-19 tanpa Dirawat di Rumah Sakit

MINGGU, 5 April 2020, saya membaca sebuah posting-an di Facebook yang isinya tentang seorang wanita hamil yang terinveksi virus korona atau corona virus atau covid-19. Dia dirawat di salah satu rumah sakit Padang Sidempuan, Sumatera Utara.

Video wanita tersebut viral karena ia membagikan keluhannya saat dirawat di RS tersebut di media sosial. Namun, sedihnya tidak lama setelah video tersebut viral, ia dikabarkan meninggal dunia.

Dari posting-an tersebut, saya menyusuri beragam komentar netizen. Dan, saya menemukan komentar dari seorang netter yang bernama Lika Nur Surya yang menarik perhatian saya. Dia menuliskan bahwa dirinya merasa paling beruntung karena bisa sembuh dari korona.

“Berarti aku adalah manusia paling beruntung ya bisa sembuh dari corona,”begitu tulisannya di kolom komentar.

Membaca komentar tersebut, saya pun sangat penasaran dan meminta Mbak Lika untuk bercerita bagaimana dia bisa sembuh dari virus tersebut. Kisahnya, menurut saya, sangat bermanfaat bagi banyak orang dan menambah semangat semua orang yang kini sedang dalam rasa was-was karena takut virus tersebut. Apalagi korban meninggal karena korona tidaklah sedikit.

Alhamdulillah, tidak lama kemudian, Mbak Lika menceritakan dengan lengkap kisahnya di kolom komentar yang sama.

Saya pun meminta izin beliau untuk membagikan cerita tersebut di dinding FB saya. Tapi rasanya, di wall FB tidaklah cukup karena saya merasa jika hanya di FB, cerita ini akan cepat tenggelam. Saya pun membagikan ceritanya lagi di blog ini dengan tujuan jika siapapun membutuhkan informasi kisah sembuh dari korona akan mudah mencarinya di mesin pencari google ketimbang posting-an di FB.

Berikut saya kopi cerita Mbak Lika tanpa mengurangi ataupun menambahkan. Saya hanya mengedit kata-kata yang Mbak Lika tulis agar maksudnya lebih jelas dan meniadakan saltik pada tulisan tersebut.

Semoga cerita yang berisikan mulai dari gejala sampai bisa sembuh tanpa dirawat di RS, yang dialami Mbak Lika bermanfaat untuk banyak orang dan menambah semangat kita semua bahwa virus ini bisa diobati.

Perlu diingat bahwa ini adalah satu dari sekian banyak kisah dan setiap pasien memiliki ketahanan tubuh berbeda-beda sehingga setiap kasus tentunya memerlukan penanganan yang berbeda-beda pula.

Berikut cerita lengkapnya:

“Kemarin (kemarin yang dimaksud bukanlah kemarin yang sesungguhnya melainkan kemarin saat kejadian) aku gak tahu kalau yang aku derita itu corona. Aku kan saat ini di China. Pertama bosku dan anaknya sembuh, tiga hari kemudian aku yang kena. Dan, pada waktu itu belum heboh, jadi kami tidak diharuskan di rawat di RS.

Awal Gejala dan Penyembuhan

Waktu itu yang kami rasakan batuk-batuk sampai gak bisa ngomong. Batuk keluar dahak kuning campur darah, tapi tak cair. Dahaknya membentuk gumpalan. Waktu batuk terasa macam sobek tengorokan. Badan panas macam di oven. Mulut terasa pahit, dan kepala sakit.

Aku pikir kan masuk angin biasa gitu. Jadi aku ke SPA, pijit. Setelah pijit aku minta dikerokin sekujur tubuh. Pertama, aku ke SPA untuk kerokan. Dua hari kemudian ke SPA lagi kerokan lagi dan pijit. Di SPA, leher-leher aku kerokin.

Dada dan di bawah ketiak semua merah kehitaman. Aku terus beli obat. Segala obat untuk turun panas. Aku juga minum air panas. Mulut pahit pun aku paksain makan pedas. Dan, Alhamdulillah aku sembuh.

Jangan Panik

Yang penting jangan panik biar imun tubuh kita tidak lemah. Memang sih kalau dipikir-pikir tuh gak kuat nahan panasnya suhu badan yang luar biasa.

Kalau bisa sih, ya jangan masuk RS. Kalau masuk RS ini-itu gak boleh. Kalau masuk RS itu, sama saja sudah memasrahkan kematian.

Saat Anak Demam Tinggi

Kemarin, anakku demam tinggi, batuk, pilek, sampai gak bisa bicara. Oleh mertuaku direbusin daun serai, jahe, induk kunyit, Alhamdulillah sembuh. Kalau ada diberi temulawak karena kan temulawak sulit didapat ya, jadi hanya jahe, induk kunyit, dan serai.

Saran Penyembuhkan

  1. Minum vitamin C.
  2. Jangan biarkan badan kelelahan.
  3. Istirahat yang cukup.
  4. Kurangilah bergadang di malam hari.
  5. Tenangin pikiran, biar imun di tubuh kita tetap kuat melawan virus corona.
  6. Kalau merasa tidak enak badan lebih baik cepat kerokan punggung, dada, leher, dan aku minum minyak ikan juga.
  7. Lebih baik diisolasi di rumah. Aku dikarantina selama 10 hari. Sebelum 10 hari, Alhamdulillah sembuh

Seperti Angin Duduk

Menurut Mbak Lika, sebetulnya corona ini seperti masuk angin duduk kata orang Jawa. Kalau masuk angin duduk, tanpa sebab langsung meninggal.

Kalau corona ini kan ada prosesnya, kita demam, panas, batuk, pilek, sesak nafas. Macam adekku di Malaysia, kena masuk angin duduk, langsung meninggal

Lawan dengan Makanan

Kena korona, memang harus gak panik sih. Makan asupan makanan yang meningkatkan imun tubuh kita untuk melawannya.

Saya sempat juga panas tinggi dan batuk-batuk. Tengorokkan sakit dan dada sesak tapi saya gak tahu itu apa.

Ingat ya, jangan panik, jangan terlalu kelelahan, jaga kesehatan, kurangi bergadang, perbanyaklah istirahat, tenangi pikiran, biar imun di tubuh kita tetap kuat melawan virus korona.

Satu lagi kau sakit, badan kita itu jangan dibikin lemas. Kalau bisa tetap semangat. Bawalah bergerak biar dapat keringat karena waktu kita sakit badan kita tidak berkeringat. Rajinlah berjemur, biarlah hitam yang penting sehat.” (sri murni)

4 comments

  1. Intinya lagi lagi obat Corona itu tubuh kita sendiri ya kak..dia harus sehat,dia harus bersih dia harus cukup makan dan istirahat… terakhir harus bahagia hatinya..😊

    • Iya kak betul… mencegah lebih baik daripada mengobati. hehehe harus ekstra menjaga kesehatan tubuh sendiri dan keluarga dalam kondisi seperti ini.

  2. semoga wabah ini segera selesai..

Leave a Reply to Sarahjalan_ Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.