BEGITU mendapat ajakan jalan-jalan ke Anambas free, dengan syarat harus menulis di blog menixnews.com, saya langsung menjawab “GAK!”.
Loh, kok “gak” sih? Bukannya menixnews.com sudah lama menyimpan hasrat jalan-jalan ke Anambas untuk melihat keindahan laut, terutama gugusan pantainya yang terkenal syantik dan masih virgin?
Memang “Gak” kok. Maksudnya “Gak sabaran lagi!” Hahahahahaha
Tawaran itu disampaikan oleh seorang senior sekitar Juli 2018 lalu. Dia mengajak saya untuk bergabung menjadi tim kegiatan bertajuk “JelajahKonektivitasHati”. Inti dari kegiatan ini adalah menjelajah tempat-tempat wisata menakjubkan yang belum begitu popular di Kepri.
Tujuannya, tentu saja untuk membantu mempopulerkan tempat tersebut melalui media massa, media sosial, maupun blog. Nah, karena saya pemilik blog menixnews.com, jadilah saya mengikuti program ini sebagai blogger.
Hari yang ditunggu pun tiba. Pada 3 September 2018 lalu, saya bersama empat anggota tim lainnya, berangkat ke Anambas, tepatnya ke Letung, salah satu pulau besar di Kabupaten Kepulauan Anambas.
Kami berangkat ke sana menumpang Wings Air milik Lion Air Group, dan menghabiskan waktu di sana selama tiga hari dua malam.
Hasil jalan-jalan ke Anambas ini akan saya tuangkan menjadi beberapa tulisan. Dan, tulisan pertama ini akan lebih fokus pada bahasan ragam transportasi dari Batam dan Tanjungpinang menuju Anambas.
Perlu diketahui, secara geografis Kabupaten Kepulauan Anambas terletak di bagian utara Provinsi Kepri dan berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan, atau yang kini bernama Laut Natuna Utara.
Posisi Anambas juga berdekatan dengan Kabupaten Natuna. Sebelum 2008, Anambas masih menjadi bagian dari Kabupaten Natuan.
Sesuai namanya sebagai kabupaten kepulauan, Anambas memiliki 255 pulau, 26 di antaranya sudah berpenghuni dan sisanya masih kosong. Dari pulau yang ada, terdapat tiga pulau besar yang sudah mudah dijangkau warga luar yakni Pulau Letung, Matak, dan Siantan. Di Pulau Siantan inilah terletak ibukota Anambas, Tarempa.
Well, balik ke masalah transportasi ke Anambas. Ada dua pilihan utama jenis transportasi ke Anambas yakni lewat udara (pesawat) dan laut (kapal). Yuks kita ulas satu persatu.
1. Pesawat
Saya adalah satu di antara banyak orang yang kini merasa sangat bersyukur karena sudah bisa pergi ke Anambas dengan menggunakan pesawat.
Ada dua pesawat yang menerbangi wilayah Anambas saat ini yakni Wings Air dari Bandara Hang Nadim Batam ke Bandara Letung, dan Express Air dari Bandara Raja Ali Haji Fisabillah (RHF), Tanjungpinang ke Bandara Matak.
Untuk penerbangan Wings Air, tersedia pada Senin, Rabu, dan Jumat, demikian pula dari Letung ke Batam. Keberangkatan dari Batam sekitar pukul 12.30 WIB dan dari Letung sekitar pukul 14.50 WIB dengan lama terbang sekitar satu jam.
Sementara penerbangan Express Air dari Tanjungpinang tersedia setiap hari kecuali Minggu. Berangkat sekitar pukul 13.30 WIB dan kembali 14.55 WIB. Lamanya terbang tidak sampai satu jam.
Soal harga tiket, sangat tergantung pada keramaian penumpang. Untuk Express Air, rata-rata tiket sekali jalan sekitar Rp 900 ribu. Sementara untuk Wings Air, sekali jalan kisaran Rp 600 ribu.
Lebih mahalnya tiket Express Air, kemungkinan karena penumpang ke Matak memang ramai berhubung Matak adalah daerah industri gas. Lagipula, pesawat yang digunakan lebih kecil, berjenis Dornier 328 yang berkapasitas hanya 32 penumpang.
Sementara Wings Air, harga tiketnya lebih murah karena pesawat yang digunakan lebih besar yakni tipe ATR 72-500 dengan kapasitas 72 penumpang.
Sementara pesawat dengan tujuan ibukota Anambas, Tarempa, belum tersedia karena di kota ini belum ada bandara. Sehingga, bagi warga yang ingin ke Tarempa, harus menyambung kapal dari Letung atau Matak dengan jarak tempuh sekitar tiga jam.
Selain Wings Air dan Express Air, sebenarnya beberapa bulan lalu sempat juga beroperasi pesawat Susi Air milik Menteri Kelautan, Susi Pudjiastuti baik dari Batam maupun dari Tanjingpinang.
Namun, menurut petugas di Bandara Letung yang saya jumpai, sudah sebulan lebih Susi Air tidak beroperasi. Tidak diketahui apa penyebabnya.
Serasa nak Nubruk Saat Landing
Pengalaman saya naik Wings Air ke Letung, 3 September lalu, cukup nyaman. Meskipun pesawat masih menggunakan baling-baling. Alhamdulillah tidak ada goncangan di atas karena cuaca sedang bagus juga.
Saya dan para penumpang Wings Air, hanya mengalami sedikit drama ketika pendaratan dimana ketika roda pesawat baru menyentuh landasan dan kecepatan pesawat masih tinggi, sang pilot melakukan pengereman yang keras kemudian berbelok ke kanan menuju tempat parkir untuk menurunkan penumpang.
Ketika pengereman terjadi, tentu saja rasanya deg-degan karena pesawat seolah-olah hendak nubruk sesuatu di depannya. Para penumpang pun serasa hendak terlempar dari kursi pesawat.
Pengereman itu dilakukan kemungkinan karena landasan Bandara Letung berjarak pendek. Alhamdulillah, kami semua selamat sampai tujuan.
2. Kapal Laut Cepat
Jika tidak ingin naik pesawat, sekarang sudah tersedia kapal cepat yang berangkat dari Pebuhan Punggur, Batam dan Sri Bintan Pura, Tanjungpinang dengan tujuan Pelabuhan Letung dan Tarempa.
Dari Batam ke Letung dan Tarempa, ada kapal cepat yang beroperasi dua hari sekali yakni Blue Sea Jet dengan jarak tempuh sekitar 6-8 jam (tergantung cuaca di laut).
Blue Sea Jet berlayar dari Punggur, Batam setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu sekitar pukul 06.00 WIB. Harga tiketnya mulai dari Rp 450 ribu. Sementara dari Anambas ke Batam, Senin, Rabu, dan Jumat pada jam yang sama.
Untuk rute Tanjungpinang-Anambas, tersedia pula kapal cepat dengan nama Seven Star Island dan MV VOC ke Letung dan Tarempa. Kedua kapal ini beroperasi bergantian tiga kali sepekan, yakni hari Senin, Rabu, dan Jumat.
3. Kapal Pelni dan Perintis
Kalau kapal cepat bisa sampai ke Anambas dalam hitungan 6-8 jam, maka tidak demikian dengan kapal Pelni. Jarak tempunya bisa dua kali lipat bahkan lebih karena kapal ini banyak menyinggahi pulau-pulau lain yang dilalui.
Tersedia Kapal Pelni dari Pelabuhan Kijang, Bintan ke Anambas, yakni KM Sabuk Nusantara dan Bukit Raya. Jadwal beroperasinya memang berubah-ubah antara keduanya, sehingga untuk pastinya memang harus update langsung ke kantor Pelni menjelang keberangkatan.
Sedangkan untuk kapal perintis tersedia dengan jadwal yang juga sering berubah. Jarak tempuhnya lebih lama dari Kapal Pelni karena menyinggahi lebih banyak pulau.
Soal ongkos, pastinya lebih murah Kapal Pelni dan Perintis, hanya kisaran seratusan ribu rupiah. Bagi yang ingin berpetualang, pastinya menumpang Kapal Pelni dan Perintis akan memberikan pengalaman berbeda.
Apalagi, begitu sampai Anambas disuguhi pemandangan alam yang super duper syantik plus beragam kuliner yang enyak-enyak, pastinya semua rasa lelah akan terbayarkan.
Soal keindahan alam dan ragam kulinernya, baca di seri “JelajahKonektivitasHati” selanjutnya ya….! (sri murni)
Terima kasih pencerahannya MB Menik.. ini bakal membantu banyak orang termasuk saya dan tim.
Biar enak jual paket wisatanya hehehe
Iyes mas… Semoga bermanfaat infonya ya…
ada kapal pelni ternyata ke anambas, ini info termantap makasih mbak menix berarti nanti kesana bisa backpacker nih
Salam dari denpasar.bali
Salam kenal juga mas Taufik
banyak jalan menuju anambas tapi nggak banyak jalan menuju pulau bawah
Hahahhaa…. Itu dia, tp selama punya duit bisa sih… Atau tunggu momen famtrip ke pulau bawah… Hehe
Terimakasih mba menix. Seriusan membanfu banget. InsyaAllah smg Allah mudahkan agenda liburan keluarga saya tahun depan ke anambas. Sdh lama pengen ke sana sekeluarga. Di tunggu update akomodasinya.
Saya doakan semoga bisa ke anambas ya…. Mimpi itu akan terwujud… Insyaallah
bersyukur bangt sudah ada kapal langsung dari Batam, dulu cuma dari Tanjungpinang
Iya dulu kudu dari pinang dan itu menguras kantong ya…
Sensasi rasa Nubruk nya serem bu.
Pesawatnya masih pake baling baling yaa
Iyes…. Sensasi Nak nubruknya memang gak enak…
Ahh.. daku tunggu info tulisan selanjutnya yah mba..
jadi kangen batam ini hikssss
Kapan main ke batam, kabari ya say…
Wah, senangnya akhirnya kesampaian juga ya… Aku masih belum kesampaian neh hahaha
MBA Mohon info Jika Letak yg terkenal pulau disana digunakan sebagai tempat gas atau minyak , pastinya dimana yah, sy mau kesana dalam waktu Dekat, smoga info yang Mb berikan sangat membantu sy. Terima kasih .
Hi Mbak Lilis, kalau minyak dan gas itu ada di Pulau Matak. Pesawat ada sendiri ke sana dari Batam atau Tanjungpinang. Matak punya bandara sendiri, jangan sampai salah bandara ya, nanti jauh lagi naik kapal…. Semoga membantu.
halo mbak, mau tanya kalau dari Letung ke Tarempa mau nyebrang naik apa yah? apakah ada kontaknya? sudah cari2 tapi ga ada kontak resminya
makasih banget blognya sangat membantu
Hi Mbak… Dr letung ke anambas ada kapal regular tiap hari.
Mbak Menix tolong saya dibantu jalan mudah dan murah ke Desa Balibak , Kecamatan Palmatak .
Saran mbak bagaimana caranya start dari Yogya.
Terima kasih banyak .
Salam kenal
Hermanto Yogya
Halo Mas Hermanto, maaf ya baru respon. Utk ke Palmatak, bisa naik pesawat dari Batam atau Tanjungpinang. So, Mas kudu terbang dulu ke Batam/Pinang. Dari sini nanti sambung naik pesawat. Ada juga sih kapal ke sana tapi lama. Dari Palmatak nanti baru naik kapal kecil ke Desa Balibak.
Lamaa banget 6-8 jam hiks ((emot nangis))
Hehehehe iya lama naik kapal. Kalau pesawat, sekejab aje….